Ekonomi Syariah Pesat di Indonesia

Ekonomi Syariah Pesat di Indonesia
Ekonomi Syariah Pesat di Indonesia
Indonesia, ujar Hatta, menganut pasar terbuka, bukan pasar bebas. Saat ini, setidaknya 101 negara menjadi rusak secara ekonomi karena adanya keserakahan dari kaum kapitalis ini. Keserakahan tersebut, menimbulkan ketidakseimbangan dalam perekonomian global. “Itulah yang disebut tidak balance dan tidak memiliki keadilan,” tukas menteri berambut putih ini.

Disebutkan, 101 negara yang rusak akibat kapitalisme itu, dipaksa untuk mengirimkan barang mentah yang dimiliki. Kemudian diolah negara lain, dan dijual kembali ke negara pengekspor bahan mentah tadi.

Menghadapi kapitalisme itu, Indonesia telah menyiapkan tiga pilar utama. Yaitu, membangun koridor jaringan dari Sabang sampai Merauke, membangun konektifitas di kantong-kantong kemiskinan agar bisa membuat kegiatan ekonomi, dan ketiga menyiapkan SDM dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang handal. Dari tiga hal itu, SDM menjadi atensi serius pemerintah Indonesia saat ini. “SDM harus mengedepankan kreatifitas dan spirit kemandirian,” pesan besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Dijelaskan, Kementrian Koordinator Perekonomian telah melakukan akselerasi terhadap program kewirausahaan. Slaah satunya, dengan membuat kebijakan yang pro rakyat. “Tahun 2014 nanti, Indonesia tidak boleh lagi menjual bahan mentahnya,” ucap Hatta.

CIREBON – Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Radjasa menyampaikan kuliah umum dihadapan ribuan mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Dalam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News