Ekonomi vs Politik

Oleh Dahlan Iskan

Ekonomi vs Politik
Dahlan Iskan.

jpnn.com - Tabungan dikurangi investasi = ekspor minus impor.

Dulu. Dulu sekali. Waktu muda. Saya tidak bisa paham membaca rumus ekonomi makro seperti itu. Dan tetap tidak akan paham. Kalau waktu itu tidak menjadi aktivis mahasiswa.

Awalnya saya hanya bisa bengong. Saat ikut diskusi sesama aktivis. Kadang kami memang mengundang aktivis yang lebih senior. Yang sudah menjadi dosen. Atau asisten dosen. Dari berbagai universitas. Dari berbagai disiplin ilmu.

Baca Juga:

Senior-senior itulah yang 'meracuni' aktivis.

Saya tidak tahu apakah sekarang masih ada. Senior yang mau 'meracuni' mahasiswa seperti itu.

Mungkin sayalah yang paling bengong. Di topik seperti itu. Di madrasah aliah tidak diajarkan hal-hal seperti itu. Yang tidak ada hubungannya dengan surga dan neraka itu. Apalagi setelah aliah saya ke IAIN.

Baca Juga:

Untungnya di aliah ada pelajaran ilmu logika (ilmu mantik). Yang jadi bekal saya untuk mudah memahami yang serba duniawi itu.

Setelah diskusi saya pun harus selalu membaca artikel-artikel ekononi makro. Pun yang tidak saya mengerti.

Memang 'musuh' ekonom bukan hanya politisi, tetapi juga para pelaku bisnis. Para aktivis ekonomi mikro. Yang orientasinya lebih pendek. Dan lebih mikro.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News