Ekosistem Satwa Langka di Gunung Gede Pangrango Bertambah 

Ekosistem Satwa Langka di Gunung Gede Pangrango Bertambah 
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Foto Dedi Sofian

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Wahju Rudianto mengatakan satwa dilindungi di Gunung Gede Pangrango mengalami penambahan sejak pandemi.

Menurutnya, ada tiga satwa dilindungi di TNGGP yang mengalami penambahan mulai dari Owa Jawa, Macan Tutul serta Elang Jawa. Penambahan jumlah itu satu ekor per-jenisnya pada periode 2019-2020.

"Kalau perkembanganbiakan, data yang ada di kami dari set monitoring itu, Owa Jawa jelas (bertambah), Elang Jawa ada, Macan Tutul juga keliataan," ujar  Wahju saat acara Kunjungan Jurnalistik di TNGGP, Cibodas, Jawa Barat, Senin (5/4).

Jumlah itu, kata dia, hanya berdasar pada set monitoring yang berhasil di data. Sementara itu, untuk penambahan dari satwa itu yang tidak termonitoring belum dapat dipastikan.

Penambahan satwa hasil perkembanganbiakan tersebut secara keseluruhan habitat Owa Jawa di TNGGP setidaknya ada 39 ekor, Macan Tutul 3 ekor dan Elang Jawa 7 ekor.

"Angka itu dari monitoring belum data dari seluruh  kawasan, karena kami berjalan seluruh kawasan," bebernya.

Tidak hanya mengalami jumlah penambahan, lanjut dia, satwa tersebut juga terpantau lebih berani untuk keluar dari habitat.

Dia menduga hal itu bisa terjadi karena area TNGGP jarang dikunjungi wisatawan di masa pandemi saat ini.

Satwa dilindungi di gunung Gede Pangrango mengalami penambahan sejak pandemi Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News