Eks PM Malaysia dan Ketua KPK Tersandung Rasuah, Indeks Persepsi Korupsi Makin Parah

Eks PM Malaysia dan Ketua KPK Tersandung Rasuah, Indeks Persepsi Korupsi Makin Parah
Najib Razak tiba di Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur untuk menjalani sidang perdana sebagai terdakwa dugaan korupsi dana 1MDB, Rabu (4/7). Foto: AP

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Aktivis Partai Pejuang mengatakan tren Indeks Persepsi Korupsi (CPI) Malaysia mengalami penurunan selama dua tahun berturut-turut terhitung mulai 2019.

"CPI 2021 jatuh dari tangga 57 ke tangga 62. Pada tahun 2019 kita berada pada tangga ke 51, ini menunjukkan CPI kita jatuh dua tahun berturut-turut," ujar Ketua Pejuanita Muda Malaysia, Dr Nurul Ashikin Mabahwi kepada media di Kuala Lumpur, Rabu.

Politikus Partai Pejuang ini mengatakan penurunan tersebut membuktikan indeks korupsi di Malaysia terus melorot dan tidak ada peningkatan yang baik.

"Rakyat perlu menyikapi serius tren indeks korupsi karena penilaian ini melambangkan tahap transparansi dan norma korupsi negara kita," ujar Nurul.

Dia mengatakan Malaysia mempunyai kasus korupsi berprofil tinggi dan pelakunya masih bebas ke sana kemari, sindiran bagi mantan Perdana Menteri Najib Razak yang tak kunjung ditahan meski sudah diputus bersalah oleh pengadilan.

"Selain itu, organisasi yang didirikan untuk memerangi korupsi di negara kita juga menghadapi defisit kepercayaan di kalangan rakyat. Sebagai contoh kasus Azam Baki (Ketua KPK Malaysia) dan juga kasus pegawai KPK (SPRM) sendiri yang berkorupsi," katanya.

Dia mengusulkan merombak SPRM dan menjadikan badan ini benar-benar bersih serta independen karena sangat penting bagi mengawal tahap korupsi negara dan memastikan transparansi.

"CPI juga mempengaruhi persepsi luar terhadap tahap korupsi negara kita, oleh karena itu saya mengusulkan CPI dijadikan penanda tingkat kemampuan pemerintah memerangi korupsi," katanya.

Aktivis Partai Pejuang mengatakan tren Indeks Persepsi Korupsi (CPI) Malaysia mengalami penurunan selama dua tahun berturut-turut

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News