Elektabilitas PDIP & Gerindra Stagnan, NasDem Terseret Efek Ekor Jas Anies Baswedan

Elektabilitas PDIP & Gerindra Stagnan, NasDem Terseret Efek Ekor Jas Anies Baswedan
Hasil survei terbaru Charta Politika tentang elektabilitas partai politik yang dipaparkan pada Selasa, 29 November 2022. Foto/grafis: Charta Politika

"PAN ini pertama kali dalam survei kami sudah melewati angka parliamentary threshold, sedangkan PPP belum mencukupi," kata Yunarto.

Adapun parpol nonparlemen yang terlihat memiliki elektabilitas mendekati parliamentary threshold ialah Partai Perindo. Parpol pimpinan Hary Tanoesoedibjo itu memiliki elektabilitas 2,5 persen.

Selanjutnya, terdapat sejumlah parpol dengan elektabilitas di bawah 1 persen, antara lain, Partai Solidarits Indonesia (0,5 persen), Partai Bulan Bintang (0,5 persen), Partai Hanura (0,4 persen), Partai Republiku Indonesia (0,2 persen), Partai Gelora (0,2 persen), Partai Buruh (0,2 persen), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (0,1 persen), dan Partai Garuda (0,1 persen).

"Masih ada 13 persen (responden) yang tidak tahu atau tidak menjawab," tutur Yunarto.

Secara khusus, Totok -panggilan akrab Yunarto- mengulas elektabilitas NasDem yang menanjak.

Elektabilitas partai pimpinan Surya Paloh itu meningkat dari 4,8 persen jadi 6 persen.

"Ini angka tertinggi yang diperoleh NasDem selama 2022," kata Totok.

Menurut Totok, kenaikan elektabilitas NasDem bisa dispekulasikan sebagai buah keputusan partai pengusung slogan 'Restorari Indonesia' itu mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres untuk Pemilu 2024.

Survei terbaru Charta Politika mencatat elektabilitas di posisi 3 besar mengalami stagnasi, sedangkan NasDem melonjak setelah mendeklarasikan Anies Baswedan..

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News