Elpiji 3 Kg Langka, Ada Mafia?

Elpiji 3 Kg Langka, Ada Mafia?
Elpiji 3 Kg langka. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Menurut dia, kelangkaan gas ini sudah terjadi sejak bulan Juli. Pengelola pangkalan gas mengatakan kepadanya bahwa pasokan dari Pertamina tidak lancar seperti biasanya. 

“Kata orang pangkalan, biasanya stok gas datang dua kali seminggu, sekarang cuma sekali,” ujarnya.

Devi, warga Kompleks Rahaka Permai, Kecamatan Kototangah mengatakan, akibat langkanya elpiji 3 kg, harga pun naik. 

“Biasanya paling mahal Rp 20 ribu per tabung, sekarang mencapai Rp 23 ribu per tabung,” ujar warga yang sehari-hari berjualan makanan ini. 

 “Pangkalan tetap menjual Rp 17 ribu, ada juga yang Rp 18 ribu. Namun kalau di kedai Rp 20 ribu,” kata Yanti, warga Kuranji.

Hendri warga Kuranji mengatakan, ada indikasi elpiji 3 kg dijual ke luar daerah. “Mungkin dibawa keluar daerah, sebab Pertamina mengatakan pasokan untuk Padang tetap sama,” katanya.

Indra, warga Kalumbuk Kuranji menilai, permainan bukan di tingkat agen. “Kata agen tak mungkin mereka menahan stok, apalagi jika gas ditumpuk lama-lama rentan meledak,” katanya. 

Tiap beli elpiji 3 kg Indra untung saja punya teman agen yang melepas stok kepada orang-orang terdekatnya jika elpiji 3 kg langka. Itu pun harganya jauh di atas HET. “Gas dapat tapi harga tetap mahal,” katanya.

NANGGALO – Sudah sejak Juli terjadi kelangkaan elpiji 3 kilogram  di Kota Padang, Sumbar. Kalaupun ada, harga naik sekitar Rp 20 ribu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News