Emak-emak Jual Tas Keren di Instagram, Ternyata Penipuan

jpnn.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya menangkap seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Vima alias Bela (39) atas kasus penipuan dengan modus penjualan tas bermerek melalui media sosial Instagram.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, atas aksi penipuan itu, pelaku berhasil mendapatkan keuntungan sebesar Rp 600 juta.
Argo menuturkan, mulanya Bela menawarkan tas branded merek Chanel melalui akun Instagram bernama @bebebags21199 dengan harga yang lebih murah dari aslinya yaitu Rp 37,5 juta.
"Tersangka melakukan penipuan selama dua tahun dan sudah ada lima orang korbannya yang kerugiannya berbeda-beda," ujar Argo di Jakarta, Rabu (12/9).
Ketika beraksi, Bela menjanjikan barang tersebut akan datang dalam waktu dua hari. Namun saat ditagih oleh pembelinya terkait barang tersebut, dia pun hanya menjanjikan bahwa barang segera dikirim.
"Ada yang tertarik karena harga miring membeli barang itu, setelah uang ditransfer barang tidak diberikan. (Dijanjikan) besok, besok, jadi barang enggak pernah dikirim," katanya.
Karena merasa ditipu, salah satu korban berinisial TAC pun melaporkan peristiwa itu ke polisi. Dalam kasus ini, polisi turut mengamankan barang bukti berupa chatting antara korban dengan Bela, dua handphone, tiga buku tabungan, dan satu kartu ATM, dan satu bendel rekening koran.
Atas ulahnya, kini ini Bela ditahan di Polda Metro Jaya. Dia juga dijerat dengan Pasal 378 KUHP dan hukuman penjara paling lama empat tahun. (cuy/jpnn)
Bela menawarkan tas bermerek lewat akun Instagram, tapi begitu ada yang minat dan uang ditransfer, barang tidak juga dikirim.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Nasabah WanaArtha Life Meminta Keadilan dan Berharap Uang Investasi Kembali
- Masyarakat Diminta Waspada Penipuan Pinjol Berkedok PNM Mekaar
- Modus Arisan dan Investasi, IRT di Purwakarta Tipu 580 Orang hingga Rp1 Miliar
- Meta Mengumumkan Hal Penting Perihal Threads, Simak Nih
- Mbak Eno Si Dukun Palsu Kantongi Uang Miliaran, Modusnya Tak Biasa
- Komplotan Diduga Komunitas LGBT Beraksi di Pekanbaru, Jerat Korban Lewat Aplikasi Kencan