Emas Eksi

Oleh: Dahlan Iskan

Emas Eksi
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - SAYA belum akan mengambil kesimpulan apa pun. Soal emas enam ton ini terlalu ruwet untuk dipahami hanya dalam hitungan jam.

"Soal ini baru akan jelas kalau ada audit forensik seluruh transaksi di Antam sepanjang tahun 2018," ujar Retno Chandra, pengacara terdakwa Eksi Anggraeni.

Emas Eksi

Baca Juga:

Retno baru menjadi pengacara Eksi di perkara tipikor yang sekarang sedang disidangkan di Pengadilan Tipikor Surabaya. Dia belum jadi pengacara Eksi di perkara pidana pertama dan kedua.

Retno sarjana hukum lulusan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Dia orang Ngunut, satu kecamatan di Blitar. Ayahnya Tionghoa, ibunya Jawa Blitar.

Sedang Eksi lahir di pelosok desa di selatan Lumajang: desa Tempeh. Sampai SMA di sana. Marganya Liem. Dia tidak kuliah. Eksi langsung bekerja. Membantu usaha konveksi keluarga.

Baca Juga:

Ayah Eksi meninggal muda: 50 tahun. Dia ingin adiknyi yang kuliah. Dia yang cari uang untuk biaya mereka.

Setelah pindah ke Surabaya Eksi usaha katering. "Kalau ada pengantin di gang-gang kampung saya yang atur tenda, kursi dan makanannya," katanyi.

Awalnya Eksi Anggraeni jadi perantara jual beli emas kecil-kecilan. Dengan teman segereja. Lalu meningkat ke hitungan kilo. Terakhir dalam hitungan ton.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News