Emas Eksi

Oleh: Dahlan Iskan

Emas Eksi
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Eksi pandai masak. Khususnya rawon. Itu kepandaian Eksi yang dibawa sejak dari Tempeh.

Baca Juga:

Eksi harus cari uang. Perkawinannyi gagal. Punya satu anak. Perempuan. Sang anak kini sudah kawin. Tinggal di Amerika. Ikut suami.

Sang anak sebenarnya tidak mau cepat-cepat kawin. Dia ingin mendampingi sang ibu yang terus dilanda perkara. Namun, sang ibu yang mendesaknyi untuk menerima lamaran.

Perkara yang dihadapi sang ibu begitu banyak. Yang sudah dijatuhi hukuman saja dua perkara. Yang sedang disidangkan satu perkara. Yang akan menyusul masih banyak perkara.

Eksi seperti putus asa. Usianya baru 55 tahun, tetapi wajahnya sudah seperti 65 tahun. Posturnyi tinggi besar. Dia sempat terkena stroke. Juga sempat terpikir untuk bunuh diri. Karena itu dia mendesak anak tunggalnyi untuk mencari kehidupan sendiri.

Eksi kini hanya bersama ibunyi. Sudah tua. Dia tinggal di rumah kontrakan. "Tidak punya rumah lagi. Tidak punya apa-apa lagi," katanya. Rumah kontrakan itu pun anaknyi yang mengontrakkan.

Rumahnyi, kata Eksi pada saya, disita secara paksa oleh Budi Said. Demikian juga tanah-tanahnya. Sertifikatnya diambil. Eksi disekap. Dipaksa menandatangani akta peralihan aset itu. Salah satunya berupa tanah yang dia niatkan untuk membangun gereja. Eksi adalah jemaat Gereja Mawar Sharon.

Pun perhiasan-perhiasannyi. Diambil semua.

Awalnya Eksi Anggraeni jadi perantara jual beli emas kecil-kecilan. Dengan teman segereja. Lalu meningkat ke hitungan kilo. Terakhir dalam hitungan ton.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News