Empat Tahun Tsunami, Kisah Mereka yang Bangkit dari Titik Nol (2)

Sabut Kelapa yang Menopang Hidup Para Tetangga

Empat Tahun Tsunami, Kisah Mereka yang Bangkit dari Titik Nol (2)
Jamil Z.A di depan pabrik tempat dia dan warga sekitar membuat keset dan pel dari sabut kelapa.
Musibah tsunami membuat seorang pengusaha kecil di Kabupaten Aceh Besar kehilangan segala-galanya. Lewat perjuangan yang gigih, dia berhasil menjalankan kembali usahanya. Kuncinya, motivasi untuk menyiapkan masa depan yang baik bagi anak-anaknya.

BAHARI, Aceh Besar

NAMA Jamil Z.A. bagi warga Desa Lamnga, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, sudah sangat familier. Terbukti, begitu Jawa Pos bertanya tentang lokasi rumah pengusaha kecil itu, warga yang sedang minum kopi di warung pinggir pantai Jalan Krueng Raya Km 12,5 pun langsung tanggap.

’’Masuk saja, lalu belok kanan. Rumahnya dekat kios,’’ ujar seorang warga seraya menunjuk jalan masuk kampung.

Di desa itu, Jamil dikenal warga sebagai pengusaha keset dan pel dari bahan sabut kelapa. Siang itu, pria berkacamata tersebut bersiap mengirimkan produk kesetnya ke toko langganan di Banda Aceh. ’’Untung Bapak datang, tiga menit lagi saya sudah pergi ke Banda (Banda Aceh),’’ kata Jamil seraya mempersilakan Jawa Pos masuk ke kantornya.

Kemajuan usaha Jamil bisa dilihat dari rumahnya yang cukup bagus, ada gudang, kantor, bahkan mobil nangkring di garasi rumahnya. ’’Kami harus bekerja ekstrakeras untuk bisa seperti ini,’’ ungkapnya.

Musibah tsunami membuat seorang pengusaha kecil di Kabupaten Aceh Besar kehilangan segala-galanya. Lewat perjuangan yang gigih, dia berhasil menjalankan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News