Enam Suku Besar Tionghoa, Jenis Bisnis Berbeda-beda
Disinggung mengenai masuknya etnis Tionghoa di Malang raya, Haris menyatakan, kemungkinan besar masuk Malang Raya sekitar abad 15.
Hal ini ditandai adanya kampung Maguan, perkampungan di kawasan Gunung kawi, Kabupaten Malang. ”Dibawa Maguan, murid Laksamana Cheng Ho,” katanya.
Sementara itu, aktivis perdamaian dari Kota Batu Lilik Sugianto Lie mengatakan, antar suku memang mempunyai spesialisasi usaha masing-masing.
”Ya seperti di sini (Jatim), soto terkenal dari Lamongan, sedangkan sate dari Madura,” ucap perempuan yang aktif di Gusdurian Kota Batu ini.
Selain identitas itu, saat ini menurut dia kesukuan sudah tidak begitu dipegang lagi. Misalnya dalam mencari jodoh. Saat ini umat Tionghoa sudah bebas menikah antarsuku.
”Kalau zaman dulu, sekitar tahun 1970-an, tidak boleh nikah beda suku,” katanya. (riq/dan)
Terdapat enam suku besar Tionghoa di Malng Raya. Meski mereka beragam suku dan marga, namun warga Tionghoa di Malang raya guyub.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Perkuat Bisnis Digital, Telkom Catat Pendapatan Konsolidasi Rp 36,6 Triliun di Awal 2025
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Tumbuh Berkelanjutan, Bank Raya Kembali Bukukan Kinerja Keuangan Positif
- Laba Meningkat Tajam, Strategi Bank Neo Commerce Berhasil
- Lalamove Catat Pengiriman dengan Armada Besar Tumbuh 38%
- Perluas Jangkauan Bisnis, Bank Mandiri Menghadirkan Kantor Cabang Alor