Enggak Jantan, Kurang Tepat Bidikannya

Enggak Jantan, Kurang Tepat Bidikannya
Enggak Jantan, Kurang Tepat Bidikannya. Ilustrasi Radar Surabaya/JPNN.com

Dengan wajah lelah, Karin mengaku sudah enggak kuat menahan tekanan soal anak.

Karena, seluruh usaha untuk memiliki anak mulai ke dokter kandungan, ke orang pintar, kiai, minum obat tradisional hingga obat hamil lewat online sudah pernah ia lakukan.

Namun, tak ada hasilnya. Sampai akhirnya, wanita yang bekerja sebagai staf administrasi itu harus menjalani perawatan intensif oleh psikiater.

Tidak hanya Karin, Donwori juga demikian. Meski belum ada rencana untuk menikah lagi, Donwori memang sangat frustasi karena malu dengan teman-temannya.

“Dibilang enggak jantan, kurang tepat bidikannya. Pusing. Sebagai laki-laki pastinya itu sangat tidak berharga. Harga diri terinjak-injak,” kata Donwori.

Pria yang bekerja sebagai pegawai akuntan itu menyatakan dirinya sudah sempat berhenti kerja demi memperoleh anak, namun hasilnya sia-sia.

“Saya jujur pernah mencoba nikah siri dengan beberapa wanita, ya saya coba kejantanam saya, tapi tetap enggak berhasil. Ya mereka juga sudah meninggalkan saya. Yang setia dan sayang emang hanya Karin saja. Makanya, saya berat mau meninggalkan istri,” jelasnya.

Makanya itu, Donjuan sangat berat hati untuk berpisah dengan Karin. Akan tetapi, tekanan tidak punya anak memang sangat menyiksanya.

Memiliki anak adalah dambaan semua pasangan suami istri. Jika lama tak punya anak, maka bisa membuat depresi jika tak dibawa enjoy.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News