Era Batu Bara Lambat Laun akan Tergantikan dengan Energi Terbarukan
“Meskipun terjadi sedikit inflasi pasca-Covid, kombinasi angin dan matahari dengan sistem penyimpanan energi masih menawarkan lindung nilai yang sangat baik terhadap volatilitas harga batu bara dan gas, sekaligus menyelaraskan dengan target iklim dan energi internasional, serta meningkatkan keamanan dan keterjangkauan energi,” tuturnya.
Alexandru Musta?a, juru kampanye batu bara di Europe Beyond Coal pun menyoroti aspek keamanan dan keterjangkauan energi ini. Ia berpandangan, analisis IEA menggarisbawahi kebutuhan mendesak negara-negara untuk secara besar-besaran meningkatkan energi terbarukan.
Hal itu sekaligus bertujuan untuk efisiensi energi sehingga bisa memotong tagihan masyarakat, mengamankan pasokan energi, dan mempertahankan target iklim tetap utuh.
“Yang terpenting, tidak ada negara Eropa yang merevisi rencananya untuk menghentikan batubara sepenuhnya pada 2030, dan Eropa masih berada di jalur yang tepat untuk bebas batubara pada akhir dekade ini. Sekaranglah waktunya bagi pemerintah untuk secara ambisius berinvestasi dalam solusi hijau sehingga kita tidak mengambil risiko jatuh kembali pada bahan bakar fosil yang membuat kita semakin sakit, miskin, dan kurang aman,” ujar Alexandru. (flo/jpnn)
Penggunaan batu bara meningkat, tetapi tetap terkendali karena penggunaan energi terbarukan yang masif.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024
- Modena Energy Dukung Program Pemerintah dalam Maksimalkan Penggunaan Energi Terbarukan
- YRE Dorong Transisi Energi Melalui Koperasi Hijau di Kawasan Rural
- Dukung Investor China Kembangkan Energi Hijau di RI, Bamsoet Ungkap Fakta Ini
- PT BUMI Resources Targetkan Ekspor Utama ke Tiongkok & India
- Ulubelu 'Negeri Tiga Energi' Binaan Pertamina NRE, Manfaat Green Energy Benar-benar Nyata