Erni Ingin Duduk di Depan Makam Amrozi Sambil Membawa Bunga

Erni Ingin Duduk di Depan Makam Amrozi Sambil Membawa Bunga
Ali Fauzi memberikan pendapatnya pada acara silaturahmi kebangsaan mantan Napi terorisme dengan korban terorisme di Jakarta, Rabu (28/2/19). FOTO: FEDRIK TARIGAN/JAWA POS

Menurut Fifi Normasari, jumlah korban terdampak terorisme, mulai Bom Bali I hingga Bom Kampung Melayu tahun lalu, tak kurang dari 1.107 orang. Banyak di antara mereka yang kehilangan pekerjaan setelah menjadi korban.

Hilangnya mata pencaharian itu yang membuat dendam masa lalu para korban tak gampang surut.

"Bantuan usaha dan pelatihan kewirausahaan sangat dibutuhkan agar para korban, khususnya yang mengalami cacat, bisa mengembangkan diri," tutur Fifi.

Begitu pula pendidikan. Mereka berharap pemerintah bisa memberikan beasiswa hingga perguruan tinggi kepada anak korban.

Permintaan itu dijawab Hanif dan M. Nasir. Hanif berjanji memberikan pelatihan bagi para korban. Untuk itu, dia bakal berkoordinasi dengan BNPT untuk pendataan. Terutama penyandang disabilitas.

"Penyandang disabilitas itu sudah punya kompetensi belum? Kalau sudah ada skill, beri tahu kami sehingga nanti diberitahukan ke perusahaan yang membutuhkan," ucap Hanif.

Komitmen serupa disampaikan Nasir. "Saya akan minta bantuan BNPT untuk mengompilasi seluruh korban maupun putra-putri mantan pelaku. Yang sekarang akan memasuki perguruan tinggi atau dalam proses perguruan tinggi nanti kami beri bantuan beasiswa bidikmisi," kata Nasir. (*/tau/jun/c9/ttg)

Akibat aksi pengeboman yang dilakukan Amrozi dkk di Sari Club pada 12 Oktober 2002 itu, Erni kehilangan suami yang bekerja di kelab tersebut.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News