ESDM Lepas Tangan Soal Alih Saham West Madura
Rabu, 27 April 2011 – 09:29 WIB
JAKARTA - Kisruh pengalihan saham blok migas West Madura Offshore belum juga usai. Kali ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) justru lepas tangan, dengan mengatakan semua hal terkait pengalihan saham merujuk pada rekomendasi BPMIGAS (Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi). Penjualan saham di saat menjelang berakhirnya kontrak ini sudah disetujui oleh BPMIGAS. Hal tersebut memicu kecaman dari banyak pihak yang menuding langkah tersebut merupakan akal-akalan untuk memperpanjang kontrak Kodeco dan CNOOC. Padahal, Pertamina sebagai BUMN sudah menyatakan siap mengelola 100 persen saham West Madura usai terminasi kontrak Mei mendatang.
Staf Ahli Menteri Bidang Investasi dan Produksi Kementerian ESDM Kardaya Warnika mengatakan, dalam hal pengalihan participating interest atau saham, kontraktor dapat mengalihkan saham setelah mendapat persetujuan Menteri ESDM berdasarkan pertimbangan BPMIGAS. "Sehingga, dalam masalah ini, BPMIGAS memegang peranan penting untuk melakukan evaluasi dan memberikan pertimbangan atau rekomendasi," ujarnya Selasa (26/4).
Baca Juga:
Sebagaimana diketahui, Blok West Madura ditandatangani pada 7 Mei 1981 dengan porsi kepemilikan saham Pertamina 50 persen, Kodeco 25 persen, dan CNOOC 25 persen. Namun, menjelang kontrak blok ini berakhir pada Mei 2011 mendatang, Kodeco menjual 12,5 persen sahamnya kepada PT Sinergindo Citra Harapan. Demikian pula CNOOC yang menjual 12 persen sahamnya kepada Pure Link Investment Ltd.
Baca Juga:
JAKARTA - Kisruh pengalihan saham blok migas West Madura Offshore belum juga usai. Kali ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) justru
BERITA TERKAIT
- Cetak Laba Rp 15,98 Triliun Pada Triwulan I 2024, Mayoritas Analis Rekomendasikan Beli Saham BBRI
- Semester I 2024: Pertamina Hulu Energi Catatkan Kinerja Cemerlang
- RUPST 2024 BRI Insurance Laporkan Kinerja Positif
- BRI & E9pay Perkuat Kolaborasi Layanan Finansial Bagi PMI di Korsel
- Pembiayaan Mikro dan Ultra Mikro BRI Capai Rp 622,6 Triliun
- Amartha Perkuat Komitmen Membangun Ekosistem Finansial Inklusif di Asia Tenggara