Etika dan Kesantunan di Dunia Media Sosial Harus Dijaga

Etika dan Kesantunan di Dunia Media Sosial Harus Dijaga
Dosen FISIP Universitas Gunung Jati Cirebon Dr Ipik Permana saat menjadi narasumber webinar nasional bertajuk "Hati-hati Rekam Jejak Digital" yang digelar Ditjen Aptika Kominfo. Foto: Supplied

"Jadi, penggunaannya harus sangat hati-hati. Hati-hati dengan mulutmu, hati-hati dengan jarimu sekarang ini," tegas Kepala LPM UGJ Cirebon ini.

Untuk itu, Ipin menyarankan untuk dilakukan manajemen rekam jejak digital.

Ini merupakan tindakan untuk mengontrol rekam jejak digital yang dihasilkan individu maupun organisasi dalam lingkungan digital, yaitu berupa kesadaran akan pendidikan, penggunaan internet yang baik, dan kesadaran dari pendidikan itu sendiri secara formal maupun informal.

"Dengan membuat digitalisasi individu maupun kelompok, peran kita akan diketahui masyarakat, termasuk arah dan tujuan kita. Namun, yang penting adalah bagaimana kita meng-upload, bagaimana kita menyuarakan, bagaimana kita membuat prestasi. Sehingga mereka melihat rekam jejak kita bisa bermanfaat untuk semuanya," kata dia.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar bidang Hubungan Luar Negeri Dave Akbarshah Laksono, yang juga menjadi narasumber di webinar ini menyebut rekam jejak digital harus jadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari di dunia media sosial.

"Apa yang kita katakan hari ini, apa yang kita perbuat, akan selama terekam. Mungkin saat ini jadi sesuatu yang keren dan ngetren, tetapi, kita tidak sadar mungkin lima atau sepuluh tahun ke depan, kita sadar itu sangat memalukan dan merusak citra seseorang. Dan ini sering terjadi," ucapnya.

Misalnya, Dave memberi contoh, ada seseorang mengunggah sesuatu yang menyerang pribadi orang lain, seperti menilai buruk sebuah kebijakan.

Namun, beberapa tahun kemudian saat situasi politik berubah, justru malah memuji-muji.

Penggunaan media sosial seharusnya untuk kepentingan hal-hal yang positif, seperti merajut hubungan dengan keluarga atau berbisnis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News