Eulis Rosmiati, 20 Tahun Menjadi Bidan di Desa Sangat Terpencil dan Tertinggal
Tergugah ketika Melihat Dapur Jadi Tempat Bersalin
Rabu, 20 Juli 2011 – 02:56 WIB
Baca Juga:
Pendirian puskesmas memang menjadi dambaan Eulis. Sebab, selama ini, penanganan kesehatan warga di desa itu hanya bisa dilakukan seadanya di pondok kesehatan desa (poskesdes). Maklum, jarak puskesmas terdekat dari desa tersebut mencapai 30 km. Ongkos sekali jalan saat siang mencapai Rp 50 ribu dan naik 100 persen saat malam.
Ujung Genteng adalah sebuah desa di Sukabumi yang dihuni 4.438 penduduk dengan 1.251 KK (kepala keluarga). Potret sebagai desa tertinggal terlihat pada jumlah keluarga prasejahtera yang mencapai separonya. Sisanya termasuk dalam keluarga sejahtera 1 (mudah jatuh miskin).
Menurut Eulis, sangat sulit menuju Desa Ujung Genteng. Sebab, tidak banyak kendaraan umum yang tersedia. Selain itu, kondisi jalan masih sangat parah karena berlubang-lubang dan berkelok-kelok. Dari Kota Sukabumi, sedikitnya butuh lima jam perjalanan dengan mobil untuk menuju desa itu.
Menjadi bidan di desa yang sangat terpencil di Jawa Barat, bagi Eulis Rosmiati, dianggap sebagai pengabdian. Hingga kini, 20 tahun sudah dia mengabdi.
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor