Evakuasi Penuh Resiko

Evakuasi Penuh Resiko
Evakuasi Penuh Resiko
Belum lagi, ketidakpastian posisi bentang bawah yang kabarnya bergeser ke arah hilir karena dorongan arus sungai. Apakah masih utuh, sudah terbelah, atau kedua sisinya tidak menyenggol fondasi jembatan ketika ditarik. Itu yang ditanyakan Kapolda Kaltim Inspektur Jenderal Bambang Widaryatmo kepada Iwan.

Labilnya konstruksi jembatan terus menghantui tim SAR. Sementara mengirim penyelam dengan kondisi jarak pandang nol bisa menambah buruk keadaan. Risikonya, penyelam terjepit kendaraan atau konstruksi jembatan di dasar sana. Tim dari Kementerian PU akhirnya meminta waktu lagi memeriksa kondisi jembatan. Risiko evakuasi kian dan kian bertambah.

Untuk membantu pencitraan di dasar sungai, tim meminta bantuan Total E&P Indonesie. Gambar diambil menggunakan sonar kemudian dibawa ke laboratorium meta-scan milik Total. Eko Hendratno Putro dari Total E&P Indonesie malam tadi menjelaskan, gambar sudah dikirim ke Basarnas. “Laporan yang saya terima, hasilnya menggembirakan. Bisa terdeteksi di mana saja kendaraan dan bentang jembatan di bawah sungai,” sebutnya.

Hingga matahari tergelincir di barat, tim evakuasi masih belum bisa menuju bawah jembatan. Dilaporkan, puluhan orang belum ditemukan dalam musibah ini. Berkurang satu setelah malam tadi, sekitar pukul 22.30 Wita, seorang korban ditemukan tak jauh dari jembatan kedua yang dibangun di Sungai Mahakam tersebut. Saat ini, diperkirakan 32 korban masih di dasar sungai bersama belasan kendaraan yang terkurung rangka jembatan. (fel)
Berita Selanjutnya:
25 Orang Wajib Lapor

MATAHARI baru saja memanjat langit ketika empat penyelam dari Badan SAR Nasional dan Brimob Polda Kaltim muncul di permukaan Sungai Mahakam. “Sulit


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News