Exxon Harus Ikuti Aturan Indonesia
Selasa, 20 Januari 2009 – 18:07 WIB
JAKARTA--Tanpa tawar menawar lagi, pemerintah Indonesia menegaskan kontrak ExxonMobil di Natuna sudah berakhir sejak Januari 2005 lalu. Karena itu, untuk bisa kembali mengelola Natuna sebagai partner Pertamina, Exxon harus mengikuti aturan main yang berlaku.
Bahkan, peluang Exxon dipastikan sama dengan perusahaan lain yang juga berminat mengelola Natuna yang memiliki kandungan gas melimpah. Perusahaan asing yang juga menginginkan Natuna salah satunya adalah Cell. "Karena Exxon masih ingin melanjutkan maka kita bicara dengan term yang baru. Semuanya akan ditentukan oleh kita," tegas Wakil Presiden RI, HM. Jusuf Kalla di Jakarta, Selasa 20 Januari.
Baca Juga:
Kontrak dengan Exxon otomatis terputus atau kadaluarsa (automatically expired) dikarenakan Exxon tidak mengajukan usulan kontrak baru setelah kontrak berakhir 2005 lalu. Sempat ada penyampaian melalui selembar surat yang diklaim Exxon sebagai proposal ke pemerintah Indonesia. Namun, itu tidak cukup kuat dianggap sebagai sebuah proposal baru.
"Makanya, tidak perlu ada surat menyurat uNtuk expired. Pasal yang mengatakan automatically expired sudah jatuh," tegas JK lagi.Saat ini, pemerintah sudah memberikan kuasa pengelolaan Natuna kepada Pertamina. Kendati demikian, kehadiran pihak asing sangat dibutuhkan sebagai parner pertamina dalam mengelola Natuna. "Siapa yang akan menjadi parner pertamina akan ditentukan tahun ini. Secara teknis dan finansial pertamina perlu partner," tandas JK. (ysd)
JAKARTA--Tanpa tawar menawar lagi, pemerintah Indonesia menegaskan kontrak ExxonMobil di Natuna sudah berakhir sejak Januari 2005 lalu. Karena itu,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Syukuri Hasil Pemilu 2024, Petinggi Partai Golkar Tunaikan Ibadah Umrah
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- KPU RI Tunjuk Pieter Ell jadi Kuasa Hukum Sengketa Pileg 2024
- Pengamat Sebut Motif Kematian Tidak Wajar Anggota Polri Penting Diungkap, Singgung Pembinaan Mental
- Keluarga Keberatan Jenazah Brigadir RA Diautopsi, Alasannya Begini
- Ketua Dewan Pembina Jadi Presiden RI, HKTI Optimistis Petani Jadi Lebih Sejahtera