Fadel Sebut Ada Mafia Impor Ikan
Selasa, 22 Maret 2011 – 15:51 WIB
JAKARTA — Direktorat Jenderal Bea Cukai kembali menahan 15 kontainer berisi ikan impor illegal. Penahanan ini merupakan yang kesekian kalinya, meski sudah mendapat peringatan keras dari pemerintah. Menteri perikanan dan kelautan, Fadel Muhammad pun mengatakan, ada indikasi permainan mafia dengan masuknya impor ikan illegal ini. Untuk ikan illegal yang sudah terlanjur tertahan di pelabuhan Indonesia, Fadel memerintahkan untuk segera dilakukan langkah re-ekspor atau pengembalian kembali ke negara asal. Mayoritas berasal dari China dengan nilai barang mencapai ratusan miliar. ‘’Dalam seminggu ini harus dikembalikan, jangan dibakar. Menurut saya berulang kali kejadian, ada indikasi permainan. Saya teliti 13 perusahaan importir ini, dimiliki 3-4 orang, saya curiga ada mafia. Di mobil saya, sudah ada nama-nama perusahaannya,’’ tegas Fadel tanpa menyebutkan detail nama perusahaan yang dimaksud.
Pada wartawan di Jakarta, Selasa (22/3), Fadel mengaku kesal. Karena dari sekian banyak ikan impor illegal yang masuk, ternyata jenis ikannya masih sama dengan jenis ikan lokal. Seperti ikan kembung, ikan asin, ikan tenggiri. ‘’Yang paling bikin sakit hati itu ikan asin. Tingkah laku pengimpor barang-barang ini sudah lama. Hanya bekal sepotong surat ekspor impor, bisa masukkan barang-barang semau dia,’’ kata Fadel.
Padahal kata Fadel, soal jenis dan ketentuan impor, sudah diatur tegas dan jelas dalam Peraturan Menteri (Permen) nomor 17 tahun 2010. Mantan Gubernur Gorontalo inipun meminta seluruh importir untuk membaca kembali ketentuan impor.
Baca Juga:
JAKARTA — Direktorat Jenderal Bea Cukai kembali menahan 15 kontainer berisi ikan impor illegal. Penahanan ini merupakan yang kesekian kalinya,
BERITA TERKAIT
- Mahasiswa Desak Polda Kalsel Bongkar Kasus Manipulasi Dokumen Perkapalan
- Luncurkan Program Klub Berkawan, Menpora Dito Berharap Melahirkan Habibie-Habibie Baru
- KPK Diminta Menindaklanjuti Laporan JATAM Terkait Menteri Bahlil
- Dua Korban Longsor Cipongkor KBB Ditemukan Dalam Posisi Saling Berpelukan
- Komisi VI DPR Minta Kemendag dan Penegak Hukum Lebih Tegas Tangani Peredaran Oli Palsu
- Korupsi Timah Terbongkar, MAKI Desak Kejagung Segera Tangkap RBS