Fadli Zon: Memberantas Hoaks Jangan Standar Ganda

“Lebih penting peduli pada musibah bencana yang terjadi di Indonesia”, ungkapnya. Kasus itu membesar menurutnya karena ada orang-orang besar yang dibohongi. Karena yang membela kubu Prabowo Subianto membuat isunya menjadi ramai.
Watubun tak khawatir dengan masalah itu. Dikatakan sebenarnya Prabowo Subianto dan Joko Widodo telah memberi teladan persatuan bagi bangsa Indonesia. Ia menyebutkan saat pelaksanaan Asian Games, mereka berdua berpelukan. “Itu pesan perdamaian,” tegasnya.
Berbasis Data dan Fakta
Sementara itu, Pakar Psikologi Politik Prof. Hamdi Muluk mengatakan bila masyarakat ingin berpolitik dengan wawasan yang maju dan hasil yang maksimal maka semua harus mengedepankan adu gagasan dengan basis pada data dan fakta.
“Hal demikian akan membawa masyarakat dan bangsa kepada hal yang lebih baik,” ujar Hamdi Muluk.
Dengan menggunakan data dan fakta, menurut Hamdi akan menjauhkan bangsa ini dari godaan informasi yang tak berbasis pada data dan fakta. “Hoaks itu sesuatu yang tak ada data dan faktanya,” paparnya.
“Hoaks juga disebut sebagai informasi kabar burung,” tambah guru besar UI itu.
Menurutnya, masalah hoaks perlu diseriusi dan dicegah. Sebab dampak dari berita yang tak berdata dan berfakta itu bisa memicu kerusuhan sosial.
Anggota MPR dari Fraksi Gerindra, Fadli Zon mengatakan masalah hoaks adalah masalah bersama. Untuk itu pemberantasan hoaks harus mempunyai standar yang sama.
- Hidayat Nur Wahid Serukan Konsistensi Perjuangkan Palestina Merdeka di Milad ke-23 PKS
- Beri Kuliah Program Doktor, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Keseimbangan Demokrasi dan Hukum
- Waka MPR: Upaya Pemberdayaan Perempuan Bagian Langkah Strategis
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Bertemu Rektor Univesiti Malaya, Ibas: Pentingnya Sinergi Akademik Lintas Bangsa
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas