Fahri Hamzah: Biasanya Orang Berbohong Susah Mengaku

Fahri Hamzah: Biasanya Orang Berbohong Susah Mengaku
Fahri Hamzah. Foto: Humas DPR for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Aktivis hak asasi manusia (HAM) Ratna Sarumpaet mengaku berbohong soal kabar penganiayaannya.

"Biasanya orang berbohong itu paling susah mengaku berbohong. Tapi kan korbannya sudah banyak," kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (4/10).

Menurut Fahri, Ratna sudah berbohong kepada Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais.

"Dia berbohong tapi kemudian dia sudah mengakui berbohong. Itu apa namanya, kami anggap satu case-nya selesai. Sebagai pribadi sekarang kami sudah tahu ternyata berbohong," paparnya.

Namun, ujar Fahri, karena Ratna mengirim atau menyebarkan melalui WhatsApp-nya kepada orang-orang dan mengaku dipukul oleh orang, itu adalah penyebaran berita bohong.
"Meskipun dia sudah ngaku berbohong tapi dia sudah menyebarkan berita bohong," ungkap Fahri.

Dia menyerahkan kepada aparat penegak hukum untuk menentukan delik apa yang akan dijeratkan kepada Ratna yang dianggap berbohong dan menyebarkan berita bohong. "Itu wajar saja itu kan bagian dari ongkos yang harus dibayar yang muncul beberapa hari," ungkapnya.

Fahri mengatakan, penyebaran hoaks itu adalah suatu tindak pidana. Penyebaran hoaks tentu bisa dipidana. Dia mempersilakan penegak hukum mengukur seberapa jauh. "Cuma saya suka bilang kepada teman-teman terlalu bersemangat, jangan lupa kemampuan rakyat biasa untuk berbohong dan menyebarkan kebohongan itu sebenarnya tidak mudah," katanya.

Dia menjelaskan dalam demokrasi, disadari bahwa yang memiliki kemampuan untuk menyebarkan berita dusta dan canggih itu adalah negara atau pemerintahan. Makanya, kata dia, dalam demokrasi perlu menganut sistem check and balances.

Fahri Hamzah mengingatkan masyarakat jangan cuma marah saat dibohongi Ratna Sarumpaet, tapi juga marah saat dibohongi pemerintah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News