Fahri Hamzah: Biasanya Orang Berbohong Susah Mengaku
"Kenapa harus ada parlemen yang kuat? Karena parlemen itu yang mengecek apakah betul, versi dari negara itu benar atau tidak. Itulah check and balances system," katanya.
Jadi, ujar dia, kalau marah sama kelakuan penyebaran berita bohong oleh Ratna, itu hanya satu sisi. "Tapi, jangan lupa kita juga harus marah kalau yang melakukannya itu negara, pemerintahan. itu harus adil sikap kita terhadap itu," paparnya.
Nah, lanjut Fahri, kalau investigasi terhadap Ratna, kenapa pemerintah tidak menjelaskan investigasi terhadap kasus yang sama. "Kebohongan individu bernama Ratna Sarumpaet ini boleh dimarahi, tapi kebohongan negara juga tetap harus dikejar," katanya.
Misalnya, kata dia, bagaimana penjelasan pemerintah buyback Indosat. Kemudian, meminta penjelasan tentang janji ekonomi Indonesia, dan lainnya.
"Dan itu harus diucapkan, juga harus ada permintaan maaf juga kalau dianggap itu sebagai sebuah kesalahan," ungkapnya.
Jadi, kata Fahri, kalau rakyat biasa berbohong semua ribut. Tapi, lanjut dia, kalau pemerintah berbohong malah diam saja. Karena itu, lanjut dia, pentingnya check and balances dalam sistem demokrasi. "Itulah saya bilang jangan terlalu semangat menghajar Bu Ratna ya karena nanti orang akan serang balik juga bahwa pemerintah juga melalukan kebohongan," pungkasnya. (boy/jpnn)
Fahri Hamzah mengingatkan masyarakat jangan cuma marah saat dibohongi Ratna Sarumpaet, tapi juga marah saat dibohongi pemerintah.
Redaktur & Reporter : Boy
- PKS Ngebet Merapat ke Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah Singgung Gagasan yang Sulit Dikompromikan
- Ketua Majelis Adat Sasak Mengajukan 2 Nama Menteri Untuk Mengisi Kabinet Prabowo
- PT 4 Persen Diubah, Fahri: Baiknya Ditetapkan Lebih Cepat
- Aktivis 98 Sepakat Menjaga Demokrasi
- Fahri Hamzah Mengaku 15 Tahun Diincar KPK, Novel Baswedan: Masih Saja Bohong
- Sentil Fahri Hamzah yang Sebut Anies-Muhaimin Tersangka setelah Pilpres, Sahroni: Sadarlah!