Fahri Hamzah: Pimpinan KPK Anggap Setya Novanto Mahkota

Fahri Hamzah: Pimpinan KPK Anggap Setya Novanto Mahkota
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Foto JPNN.com

“Karena fakta hukumnya itu sudah tidak ada terungkap, bagaimana bagi-bagi uang tidak terungkap,” paparnya.

Fahri menilai kasus e-KTP ini sudah mengarah ke persoalan politik. Bahkan, Fahri melihat semakin di ujung kasus ini lebih mengarah kepada perebutan tiket pemilu 2019.

“Ini adalah perebutan 14,3 persen suara Golkar, itu yang menonjol. Jadi KPK ini dalam deal besar dia untuk merebut tiket Golkar,” katanya.

Fahri mengaku semakin yakin karena kasus e-KTP ini tidak punya bukti dan fakta hukumnya. Bahkan, Fahri mengingatkan, dalam kasus ini Agus Rahardjo, pimpinan KPK yang dulunya adalah kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) diduga terlibat.

“Saya sudah sebut berkali kali dia terlibat dalam kasus ini sebagai kepala LKPP. Dia terlibat, gitu loh,” katanya.

Fahri menjelaskan, kalau ditelusuri dari mana angka Rp 2,3 triliun muncul, sebenarnya itu berdasarkan keterangan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin yang diambil setelah Agus dilantik menjadi ketua KPK 21 Desember 2015.

“Dugaan saya ada persengkokolan orang kalah juga di dalam kasus e-KTP ini. Jadi semua yang kalah itu lagi bersekongkol untuk balas dendam, kemudian ketemu dengan kelompok-kelompok yang punya kepentingan politik termasuk yang untuk merebut tiket Golkar,” katanya.

Karena itu, Fahri menilai pengusutan e-KTP ini hanya sandiwara semata. “Ini permainan untuk meng-on-kan sebuah game-lah,” tegas politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini. (boy/jpnn)


Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah bicara panjang lebar soal kasus e-KTP yang menjerat Setya Novanto


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News