Fakta-Fakta Aliran Sesat Hakekok, dari Mandi Bareng Tanpa Busana hingga Syahadat

Fakta-Fakta Aliran Sesat Hakekok, dari Mandi Bareng Tanpa Busana hingga Syahadat
Belasan pria dan wanita berendam di rawa tanpa buaana. Foto: tangkapan layar Instagram @fakta_banten

jpnn.com, PANDEGLANG - Polisi mengamankan 16 orang diduga pengikut aliran sesat Hakekok Balakasuta, yang menjalankan ritual berendam di rawa tanpa busana.

Ironisnya, ritual tak senonoh itu juga diikuti oleh tiga orang anak di antara pria dan wanita dewasa.

“Ada delapan orang laki-laki, lima perempuan dan tiga orang anak,” kata Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi, Jumat (12/3).

Saat diperiksa, beberapa pelaku aliran sesat itu mengaku diperintah Arya selaku pimpinan.

“Ini merupakan arahan dari saudara Arya sebagai Ketua Kauman aliran Balakasuta,” ungkap Edi.

Kegiatan aliran sesat Hakekok Balakasuta awalnya dilakukan di kediaman pelaku Ati atau Atikah.

Di mana kegiatan tersebut setiap bulannya diadakan pertemuan pada hari Minggu Wage.

“Saat memulai acara pertemuan diawali dengan membaca kidung dengan bahasa daerah atau Sunda,” ujar Edi menambahkan.

Penangkapan terhadap belasan pria dan wanita yang menjalankan ritual mandi bareng di rawa tanpa busana menguak sejumlah fakta, apa saja?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News