Fakta-fakta Mengejutkan Si Ibu Penyimpan Bayi di Lemari Pendingin

Fakta-fakta Mengejutkan Si Ibu Penyimpan Bayi di Lemari Pendingin
Pelaku (kiri. baju putih) menjalani pemeriksaan oleh psikolog Fanny Sumajouw di ruang PPA Sat Reskrim Polres Tarakan, kemarin (4/8). Foto: Eliazar/Kaltara Pos/JPNN.com

Ditambah lagi fakta lainnya, bahwa rumah, mobil dan tempat pencucian yang diberikan DH masih atas nama DH, bukan atas namanya, sehingga membuat dirinya resah.

“Karena kita tahu suaminya sudah tua, dapatlah dia masukan dari kerabatnya bahwa nanti dia dapat apa dengan pernikahan ini. Makanya dia menuntut haknya ke suaminya, namun hanya dijanji-janji akan diuruskan segalanya tapi tidak juga diwujudkan. Ini juga rentetan penyebab Sl melakukan hal tersebut,” ungkap Fanny lagi.

Dengan beberapa hasil analisa tersebut, Fanny menyimpulkan, seseorang dalam kondisi tertekan tersebut memang rentan melakukan hal-hal seperti tindak kriminal. Ada sebab dia melakukan hal tersebut. Murni karena stressor.

Untuk itu, ia juga menyayangkan judgement komentar masyarakat yang cukup viral sampai mengecam aksi SL. Fanny berharap agar masyarakat tidak asal membuat komentar jika tak mengetahui sebab atau akar masalahnya.

“Masyarakat marah, wajar, karena pelaku memang terbukti bersalah. Tapi di balik itu ada sebab dia melakukan itu dan karena kondisi kepolosan dia dan wawasan dia yang minim, akhirnya nekat melakukan hal tersebut,” lanjutnya.

Fanny meminta agar masyarakat tidak main hakim sendiri atas kasus yang dialami SL tersebut. Boleh saja marah, tapi cukup di dalam hati. Jika tidak tahu sebabnya, jangan sampai membuat opini yang menimbulkan provokasi.

“Benar memang dia dalam kondisi membunuh itu salah. Kita boleh marah, tapi tidak berarti kita menghakimi apalagi bertindak sendiri. Karena kita tidak pernah tahu latar belakang seseorang yang membuat seperti itu. Karena saat saya tanya, dia sangat kooperatif menjawab,” pungkas Fanny. (zia/ddq)

 


SL, tersangka kasus penyimpanan mayat bayi di lemari pendingin, Jumat (4/8) kemarin menjalankan tes psikologi di Polres Tarakan, Kaltara.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News