Fakta Shiddiqiyyah: Dirikan Pesantren Megah Bernilai Miliaran Rupiah demi Bentengi NKRI

Fakta Shiddiqiyyah: Dirikan Pesantren Megah Bernilai Miliaran Rupiah demi Bentengi NKRI
Pesantren Hayya Alash Sholaah dan Masjid Hayya Alal Falah di Desa Karangpapak, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat akan diresmikan akhir pekan ini, Minggu (15/10). Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com - Pesantren Hayya Alash Sholaah dan Masjid Hayya Alal Falah di Desa Karangpapak, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat akan diresmikan akhir pekan ini, Minggu (15/10).

Peresmian pesantren ini akan dihadiri oleh pejabat militer dan ulama nasional yang akan memberikan dukungan dan doa. Diharapkan pesantren ini menjadi penjaga NKRI dan imam perdamaian dunia.

“Kami mengundang Bapak Panglima TNI Laksamana H. Yudo Margono, S.E., M.M., C.S.F.A. dan Bapak KH Said Aqil Siroj semoga beliau bisa hadir dalam peresmian Pesantren Hayya Alash Sholaah dan Masjid Hayya Alal Falah di Pelabuhan Ratu. Undangan sudah beliau terima,” kata ketua panitia peresmian, Haryo Sumantri.

Lebih dari sekadar pusat pendidikan agama, Pesantren Hayya Alash Sholaah juga menjadi lambang persatuan, perdamaian, dan cinta pada tanah air Indonesia.

Haryo menjelaskan bahwa pesantren ini dibangun dengan tujuan luhur, yakni menjadi benteng NKRI.

"Tak hanya itu saja, pesantren ini juga akan mencetak generasi muda yang memiliki cinta pada tanah air dan NKRI," jelas Haryo Sumantri.

Tentu, ada konsep yang diikuti yakni konsep tiga benteng negara.

Sebagaimana disampaikan dalam buku "Cita-Cita Perjuangan" karya Dr. Abu Hanifah, konsep tiga benteng negara itu mencakup kaum thoriqoh, pesantren, dan musala yang mengajarkan cinta tanah air.

Seluruh pengerjaan pesantren dan masjid dibiayai secara mandiri oleh warga thoriqoh Shiddiqiyyah tanpa membuat proposal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News