Federasi Itu Hidup dari Kompetisi

Federasi Itu Hidup dari Kompetisi
Menpora Imam Nahrawi. Foto: dok.JPNN

Ragu sih ragu, Karena saya masih ingat, Pak Joko Driyono yang bilang ke FIFA bahwa kita intervensi. Tapi, kalau sesama manusia merasa bersalah dan mau memperbaiki kenapa tidak kami beri jalan.

Ada rencana ke FIFA untuk menjelaskan bahwa kompetisi bisa jalan tanpa federasi. Justru federasi yang bikin kompetisi bobrok?

Kalau memang ini kompetisi jalan dengan baik, maka akan kami sampaikan bahwa klub-klub ini sudah berjalan lebih baik. Standar reformasi tata kelola sudah jalan. Bahwa sesungguhnya klub di Indonesia ini sudah ingin mengubah. Jangan sampai ada pihak lain atas nama federasi mencoba mencampuri lebih jauh, kecuali mereka melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai komisi displin dan wasit. Jangan ada rangkap posisi, di federasi, ya di kompetisi.

Arti sebuah reformasi itu harus dimaknai, sisi mana kita memulai sesuatu. Saya berprinsip seperti ushul fiqh, maa la yudroku kulluhu, laa yutroku kulluhu. Kalau kita tidak bisa semuanya, maka sebagian. Sebagian itu sedang kita uji coba lewat kompetisi.
Kalau ternyata sebagian inipun belum menujukkan perubahan. Maka ada peristiwa besar yang memang harus dilakukan kebijakan besar juga untuk memutus mata rantai yang buruk ini.

Contoh kebijakan besar?

Nanti kita lihat ke depan. Bisa jadi pemerintah ke depan, kalau memang kompetisi tidak bisa memberikan rasa aman, nyaman, masih terjadi pengaturan skor, terjadi judi, tidak transparannya keuangan dari sponsor, TV rights, hak komersial dan lain sebagainya. Maka berarti ada gurota ynag cukup kuat mengangkangi ini semua. Kalau terjadi, ya pemerintah harus menulis jelas, bahwa orang ini tidak boleh terlibat di bola indonesia.

Apakah sampai federasi baru?

Ya termasuk itu, banyak masyarakat yang mendukung ada federasi baru. Cukuplah nama itu menjadi kenangan kalau tidak bisa diperbaiki lagi. Tapi karena kami menghormati sejarah,  itu cukup berat. ***

Berita Selanjutnya:
Saya Senang, Aremania Senang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News