Ferdinand Kritik Anies Baswedan, Singgung PA 212 dan KAMI

Ferdinand Kritik Anies Baswedan, Singgung PA 212 dan KAMI
Ferdinand Hutahaean. Foto: JPNN.Com/Ricardo

Tampaknya Anies memang selalu ingin berbeda dari pusat, soal istilah saja tak mau sama meski esensinya sama saja, atau mungkin Anies yang jago meracik kata-kata ini ingin menyalurkan kemampuannya sebagai ahli kata-kata.

PSBB Transisi ternyata kebablasan dan berjalan ugal-ugalan di Jakarta. Bukannya melakukan hal-hal yang menekan penyebaran covid malah gubernur menciptakan klaster-klaster baru covid dengan kebijakannya yang ugal-ugalan.

Mungkin saja gubernur tidak tau atau bahkan merasa pintar dengan kebijakannya bahwa itu tak akan menjadi klaster besar penyebaran covid.

Nies.., saya kasih tau lagi ya, kenapa saya pakai kata lagi? Karena hal ini sudah saya kasih tau sejak lama tetapi kamu yang bandel.

Pembukaan Car Free Day, mengizinkan demo kaum pendukungmu 212, memberi izin kerumunan politik kaum yang mengklaim diri KAMI, membuka UMKM secara berkerumun, memberlakukan ganjil genap dan membiarkan kerumunan sosial adalah contoh nyata kebijakan yang menciptakan klaster besar covid.

Jangan dibantah Nies, sekarang sudah terbukti positif covid di Jakarta melesat ribuan per hari.

Gaya ugal-ugalan gubernur Jakarta kemudian mendadak merasa Jakarta Darurat penyebaran covid. Dengan gaya ugal-ugalan pula gubernur mendadak menarik rem darurat katanya.

Sialnya rem itu blong hingga menabrak ke sana kemari dan menabrak lumbung ekonomi bangsa ini, brukkkk....!! Rp 300 Triliun terbang pergi karena takut jadi korban ugal-ugalan sang gubernur.

Ferdinand Hutahaean mengkritik keputusan Anies Baswedan memberlakukan kembali PSBB Jakarta, menyebut KAMI dan PA 212.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News