Ferdy Sambo Menangis Seusai Bilang: Kenapa Kamu Tak Berani Menatap Mata Saya?

Ferdy Sambo Menangis Seusai Bilang: Kenapa Kamu Tak Berani Menatap Mata Saya?
Terdakwa kasus perintangan penyidikan atau obstruction of justice Arif Rachman Arifin menjalani sidang dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (19/10). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Ferdy Sambo Menangis Seusai Bilang: Kenapa Kamu Tak Berani Menatap Mata Saya?

Mantan Kadivpropam Polri Ferdy Sambo mengotot di hadapan Arif Rachman Arifin dan Hendra Kurniawan ihwal rekayasa kronologis penembakan yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7).

Hal itu terjadi saat Hendra dan Arif ke ruangan Ferdy Sambo guna menceritakan isi rekaman CCTV yang berbeda dengan keterangan Kombes Budhi Herdi Susianto dan Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.

Fakta tersebut terungkap dalam dakwaan yang dibacakan JPU dalam sidang kasus obstruction of justice atau perintangan penyidikan kematian Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (19/10).

JPU membeberkan bahwa Arif Rachman, Ridwan Soplanit, Chuck Putranto, dan Baiquni Wibowo telah menyaksikan isi rekaman yang memperlihatkan Brigadir Yosua masih hidup saat Ferdy Sambo tiba di rumah dinas Duren Tiga.

Isi rekaman CCTV itu berbeda dengan pernyataan Ferdy Sambo yang menyebut saat dirinya tiba Brigadir Yosua sudah tewas setelah baku tembak dengan Bharada Richard Eliezer yang dipicu pelecehan terhadap Putri Candrawathi.

"Bahwa itu keliru," tegas Sambo di hadapan Hendra dan Arif, seperti disampaikan JPU.

Ferdy Sambo mulai berbicara dengan nada meninggi dan emosi kepada Hendra dan Arif.

Ferdy Sambo marah dan emosi di depan 4 junior Brigjen Hendra Kurniawan terkait rekaman CCTV yang memperlihatkan Brigadir Yosua masih hidup.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News