FIA Unilak dan KLHK Susun Agenda Kerja Sama Perubahan Iklim

FIA Unilak dan KLHK Susun Agenda Kerja Sama Perubahan Iklim
Kasubdit Adaptasi Perubahan Iklim KLHK, Tri Widayati saat berkunjung ke kampus FIA Unilak, Pekanbaru, sebagai tindaklanjut perjanjian kerja sama FIA Unilak dan KLHK. Foto: dok Unilak

Penandantangan PKS antara Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK dan FIA Unilak, sebelumnya telah dilakukan di Hotel The Premiere, Pekanbaru, Sabtu (10/4/2021). Hadir pada kesempatan ini menyaksikan Menteri LHK Dr.Ir.Siti Nurbaya Bakar dan Wakil Menteri LHK Dr. Alue Dohong. Selain itu turut hadir Staff Ahli Menteri LHK, Prof.Winarni Monoarfa, Tenaga Ahli Menteri LHK Dr.Afni Zulkifli, Bupati Siak Alfedri, Bupati Bengkalis Kasmarni, Wali kota Dumai Paisal, dan Direktur Adaptasi Perubahan Iklim, Dra. Sri Tantri Arundhati, M.Sc.

''Saya tidak mengira kalau ternyata kita bisa memulai kerja sama seperti ini dari Riau. Artinya sudah bisa mengajak masyarakat dalam hal pencapaian target kerja perubahan iklim, karena Perguruan Tinggi pasti memiliki banyak inovasi. Saya menyampaikan penghargaan atas terjalinnya PKS antara FIA Unilak dan Ditjen PPI untuk kerja tapak pengendalian perubahan iklim,'' kata Menteri LHK Siti Nurbaya saat memberikan arahan usai penandatanganan PKS.

Kerja sama dengan FIA Unilak terkait agenda perubahan iklim ini dikatakan Menteri Siti penting sebagai rintisan. Dia juga sudah meminta pada Wakil Menteri Dr.Alue Dohong dan Staff Ahli Menteri Prof.Winarni Monoarfa untuk terus mengikuti perkembangan di daerah.

''Karena yang paling penting untuk kerja lingkungan sebenarnya adalah kerja lapangan, kampanye keterlibatan masyarakat, dan guidance keilmuan,'' katanya.

Untuk target pembentukan 20.000 kampung iklim di 2024, selain kalangan akademisi juga akan dilibatkan kalangan dunia usaha untuk memberikan perhatian pada Desa atau Kampung Iklim yang berada di wilayah kerjanya.

''Tentu saja peran serta Pemda juga menjadi kunci utama untuk mencapai target perubahan iklim yang sudah menjadi komitmen kita bersama,'' kata Menteri Siti.

Dengan adanya PKS antara Ditjen PPI dan FIA Unilak diharapkan target 20.000 lokasi program kampung iklim (Proklim) juga dapat dikawal, melalui kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pendidikan dan Pengajaran; Penelitian dan Pengembangan; Pengabdian kepada Masyarakat.

Banyak kerja terkait Proklim yang perlu keterlibatan akademisi, seperti kegiatan penanaman pohon, pengelolaan sampah dan limbah, upaya hemat energi, penghijauan di perkotaan, mangrove, dan kegiatan lainnya.

Peran serta akademisi di FIA Unilak melalui pengajaran, penelitian dan pengabdian, tentu akan sangat membantu kami terutama dalam mewujudkan terbentuknya kampung iklim.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News