FIFA Kanjuruhan

FIFA Kanjuruhan
Presiden FIFA Gianni Infantino. Foto: REUTERS/Jaime Saldarriaga

Indikasi pencoretan Indonesia sudah muncul beberapa hari terakhir. Salah satunya ialah penundaan jadwal undian peserta atau drawing Piala Dunia U-20 yang dijadwalkan akan diselenggarakan pada 31 Maret di  Bali.

Rencana itu dibatalkan karena sesuai persyaratan teknis, semua wakil peserta Piala Dunia harus mengikuti undian. Karena wakil Israel tidak bisa hadir, maka acara undian dibatalkan.

Rumor beredar makin keras bahwa Indonesia segera dicoret, bahkan akan dijatuhi sanksi oleh FIFA. Presiden Jokowi secara khusus menugaskan Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk melobi Presiden FIFA Gianni Infantino di Qatar.

Akan tetapi, Erick yang punya hubungan dekat dengan Infantino gagal meyakinkan FIFA untuk mempertahankan Indonesia sebagai host Piala Dunia U-20.

FIFA pun menjatuhkan vonisnya. Erick tidak berhasil meyakinkan Infantino bahwa Jokowi siap pasang badan terhadap segala risiko keikutsertaan Israel.

Jokowi menghadapi risiko kemarahan umat Islam dan risiko politik perpecahan dengan PDIP sebagai partai induknya. Jokowi nekat menghadapi risiko itu, tetapi FIFA mengabaikannya.

Memang FIFA dalam siaran pers resminya tidak menyebut masalah penolakan atas kedatangan Israel sebagai penyebab pencoretan. Namun, media-media mainstream Eropa dengan jelas menyebut faktor penolakan itu sebagai penyebab utama.

FIFA malah mengungkit kembali Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022. Tragedi itu menyebabkan 135 suporter Arema meninggal dunia.

Polemik soal kehadiran Israel di Piala Dunia U-2 membuat Jokowi menghadapi potensi kemarahan umat Islam dan risik politik berupa perpecahan dengan PDIP.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News