Filipina Desak Indonesia Tidak Serahkan Tebusan ke Abu Sayyaf

jpnn.com - MANILA - Pihak angkatan bersenjata Filipina mendesak pemilik kapal Brahma 12 dan Anand 12, yang sepuluh awaknya disandera Abu Sayyaf, tidak menyerahkan tebusan yang diminta.
Salah seorang petinggi Armed Forces of the Philippines (AFP), Brigjen Restituto Padilla mengaku sudah mendengar kabar bahwa majikan kapal (United Tractors), bersedia membayar tebusan 50 juta peso yang diminta Abu Sayyaf.
"Ini pertama kalinya kami mendengar perkembangan itu. Kami mendorong semua pihak untuk mempertimbangkan kebijakan 'tak ada tebusan' (tak mau kompromi), karena alasan spesifik," kata Padilla seperti dikutip dari InterAksyon, Kamis (21/4).
Dia menjelaskan, pembayaran tebusan merupakan kesempatan buat kelompok Abu Sayyaf semakin memperkuat diri dan memberikan alasan untuk jaringan separatis semakin berkembang.
AFP juga yakin, dengan hasil jarahan atau tebusan yang mereka terima, membuat Abu Sayyaf kian populer dan posisi tawar mereka di pasar gelap persenjataan kian diperhitungkan.
"Fokus kami adalah bagaimana menyelamatkan korban penculikan. Saat ini ada banyak operasi yang sedang berlangsung, yang rinciannya tak mungkik kami ungkap, tapi percayalah, angkatan bersenjata akan melakukan segalanya untuk penyelamatan sandera," kata Padilla. (adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza