Film 'Sepatu Dahlan' Harus diputar di Layar Tancap

Film 'Sepatu Dahlan' Harus diputar di Layar Tancap
Menteri BUMN Dahlan Iskan (depan kedua dari kanan), Istrinya Nafsiah Sabri (depan pertama dari kanan), para pemain, sutradara, produser dan kru-kru lainnya saat menggelar konferensi pers pemutaran perdana film Sepatu Dahlan di XXI Epicetrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (1/4). Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Penulis novel 'Sepatu Dahlan' Khrisna Pabichara mengaku tak mau ikut campur dalam proses pembuatan film yang digubah dari karya novelnya itu. Hal itu dilakukan Khrisna karena melihat Dahlan Iskan yang tak 'bawel'.

"Saya enggak turut ikut campur, karena Pak Dahlan saja yang mengisahkan kehidupan dia enggak mencampuri pembuatan film itu. Masa saya mau ikut campur," papar Khrisna di acara premier film 'Sepatu Dahlan' di XXI Epicentrum Kuningan, Jakarta, Selasa (1/4) malam.

Khrisna merasa senang bahwa film berdurasi 90 menit itu sukses membuat keharuan. "Saya terus terang tadi di belakang melihat istri saya menangis. Apa yang saya bayangkan terbayang di film ini," bebernya.

Pada Dahlan dan sutradara film 'Sepatu Dahlan', Benni Setiawan ia berharap bahwa film ini nantinya bisa dipertontonkan di seluruh kota, bahkan hingga ke pelosok. Tujuannya agar semangat berusaha di tengah kesulitan ekonomi bisa ditularkan.

"Nanti kalau selesai tayang (di bioskop), film ini juga harus diputar di layar tancap, biar anak-anak dari Sabang sampai Merauke yang tidak punya uang untuk nonton ke bioskop bisa sama-sama nonton ini. Kalau perlu sampai ke Papua," tukas pria berkacamata itu. (chi/jpnn)


JAKARTA - Penulis novel 'Sepatu Dahlan' Khrisna Pabichara mengaku tak mau ikut campur dalam proses pembuatan film yang digubah dari karya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News