Filosofi di Balik Rabu Pon, Hari Favorit Presiden Jokowi untuk Umumkan Keputusan Besar
Pancawara terdiri dari Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.
Kedua kalender ini dianggap penting oleh masyarakat Jawa sehingga dibaca secara bersamaan untuk mengetahui nasib seseorang.
Setiap hari dalam kedua kalender memiliki neptu, yang merupakan nilai atau bobot berdasarkan Primbon Jawa.
Neptu seseorang ditentukan dengan menjumlahkan bobot hari menurut kalender Masehi dan bobot kalender Pasaran.
Misalnya, jika Anda lahir pada hari Rabu tanggal 26 Juli — yang minggu ini bertepatan dengan Pon dalam kalender Pasaran — neptu Anda adalah 7 + 7 = 14.
Ada sekitar delapan variasi neptu "baik" dan "buruk", menurut peneliti budaya Jawa dan dosen Universitas Negeri Semarang Dr Dhoni Zustiyantoro.
Dalam satu variasi, neptu yang "baik" atau "beruntung" adalah 5, 14, 23, dan 32. Sementrara itu, neptu yang dianggap "kurang beruntung" adalah 4, 13, 22, dan 31.
Dhoni mengatakan Rabu Pon secara khusus dianggap sebagai "hari yang baik".
Bagi masyarakat Jawa, hari ini bukanlah Rabu biasa, melainkan Rabu Pon. Apa yang membuatnya istimewa?
- 5 Berita Terpopuler: Daftar Verval Honorer BKN Keluar, yang Non-Database Jangan Berharap, soal PPPK Part Time Bagaimana?
- Soal IUU Fishing, RI Tidak Perlu Berkompromi dengan Vietnam
- Bank Dunia Mengakui Indonesia Berhasil Memberantas Kemiskinan Ekstrem
- Presiden Jokowi Diminta Perhatikan Nasib Ribuan Karyawan Polo Ralph Lauren dan Keluarganya
- Ngabalin Berkata Begini soal Grace Natalie & Juri Ardiantoro Jadi Stafsus Presiden Jokowi
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia