FKM UI Membeber Hasil Survei Serologi soal COVID-19 di DKI, Hasilnya Mengejutkan

FKM UI Membeber Hasil Survei Serologi soal COVID-19 di DKI, Hasilnya Mengejutkan
Tangkapan layar - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan peninjauan tenda darurat di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Senin (28/6/2021). ANTARA/Mentari Dwi Gayati/aa.

"Ini mengindikasikan bahwa sistem testing kita di DKI walaupun sangat tinggi tetap tidak bisa mengidentifikasi atau mendeteksi sebagian mereka yang memang sudah terinfeksi," tutur Pandu Riono.

Survei serologi tersebut mengambil 4.919 sampel (98,4 persen) dari target sampel 5000 penduduk usia 1 tahun lebih yang tersebar di 100 kelurahan pada enam wilayah administrasi DKI Jakarta.

Untuk pemeriksaan antibodi SARS CoV-2 menggunakan tes akurat yang disumbangkan oleh US CDC dengan tetracore-luminex.

Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Brigjen TNI (Purn) dr. Alexander K. Ginting mengatakan DKI Jakarta memiliki tingkat testing yang tinggi dan melebihi apa yang diminta standar WHO, tetapi belum bisa mencerminkan apa yang dikatakan dalam penelitian serologi ini.

Baca Juga: Ada Teriakan Minta Tolong, Doni Terbangun dan Melihat Temannya Bersimbah Darah, Mengerikan

"Ada sesuatu hal yang harus kita cari bagian missing link-nya,” ucap dr Alexander.

Walakin, dia mengatakan penelitian itu bermanfaat untuk melihat kembali apakah 3T (testing, tracing, dan treatment) harus dicari dalam model yang baru.

"Hasil penelitian ini bisa dimanfaatkan untuk membangkitkan semangat bagi semua pihak, termasuk masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan partisipasi dalam penerapan prosedur kesehatan serta pelaksanaan 3T," tuturnya.

Survei serologi FKM UI bersama Dinkes, Lembaga Eijkman, dan CDC Indonesia menggambarkan kasus COVID-19 di DKI Jakarta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News