Flu Babi di AS Ancam 90 Ribu Jiwa

Flu Babi di AS Ancam 90 Ribu Jiwa
WABAH - Wakil CEO untuk Keselamatan dan Keamanan di Departemen Pendidikan Kota New York, tampak berupaya memberi penjelasan kepada seorang pria dan anaknya, bahwa sekolah mereka harus ditutup, saat wabah flu babi mulai mengkhawatirkan di AS, Mei lalu. Foto: Chris Hondros/Getty Images.
Wabah flu babi ini memang dipandang lain dari kasus-kasus flu lainnya. Menurut Sekretaris Layanan Kesehatan dan Manusia AS, Kathleen Sebelius, hal itu terutama karena wabah flu tersebut sejauh ini lebih memberikan dampak buruk terhadap anak-anak dan dewasa usia muda, ketimbang golongan usia lain, serta sejauh ini "masih belum mempengaruhi para manula".

Laporan tersebut juga memperkirakan bahwa peningkatan angka infeksi bakal mencapai puncaknya pada tanggal 15 Oktober mendatang, yang entah kebetulan atau tidak, sesuai dengan jadwal pendistribusian vaksin yang telah ditetapkan. Oleh karena itulah, pihak Gedung Putih pun menyarankan untuk mengantisipasi jadwal itu dengan mempercepatnya sekitar satu bulan - yang berarti bahwa vaksin maupun dosisnya yang masih dalam tahap ujicoba bisa saja segera digunakan.

Namun saran maupun langkah ini tidak disepakati oleh sejumlah pihak, terutama para pakar. "Mencoba bergegas dengan menggunakan vaksin yang belum dikenal, belum terukur pula kuantitasnya, sama sekali tidak mengesankan bagi saya," ungkap Dr William Schaffner, salah seorang profesor bidang pengobatan preventif di Vandbilt University. (ito/JPNN)

NEW YORK - Kendati terus sibuk mengembangkan dan mengujicoba vaksin terbarunya, pemerintah AS nyata-nyata masih sangat khawatir dengan wabah flu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News