Foke Ingatkan Air Tanah Jakarta Tercemar Bakteri E-Coli

Foke Ingatkan Air Tanah Jakarta Tercemar Bakteri E-Coli
Foke Ingatkan Air Tanah Jakarta Tercemar Bakteri E-Coli
Rencananya akan ada lima zona pengolahan air limbah terpadu yang akan melayani pembuangan limbah dari 700 ribu jiwa warga Jakarta. Salah satunya adalah zona sentral yang akan dibangun Pemprov DKI bekerjasama dengan Departemen Pekerjaan Umum.

Di zona sentral ini akan dibangun pipa penyalur air limbah berdiameter 1,8 meter di sepanjang kawasan Setiabudi dan jalan-jalan di Jakarta Pusat, menuju ke Gajah Mada-Hayam Wuruk lalu terpusat ke Pluit. Nilai proyeknya mencapai Rp 3,8 triliun yang berasal dari pemerintah pusat sebesar Rp 3,1 triliun dan dari APBD DKI Jakarta sebesar Rp 700 miliar.

Sasaran utama IPALT ini adalah limbah domestik yang berasal dari rumah tangga, industri perkotaan, mal dan hotel yang dilalui oleh pipa pengolahan limbah nantinya. Dari limbah yang dialirkan melalui pipa yang ditanam, akan dialirkan ke dua opsi pusat instalasi yakni di Muara Angke dan di Pluit untuk diolah.

“Selanjutnya, air hasil olahan yang sudah mencapai kadar baku mutu itu, baru bisa dibuang ke badan air seperti sungai dan waduk yang ada di sekitar pusat instalasi,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur PT PAL Jaya Lilian Sari Ludin menerangkan, saat ini sebanyak 1.400 rumah tangga dan 140 perusahaan menjadi pelanggan. Setiap tahun, pemasukan yang diperoleh mencapai Rp 24 miliar. “Ke depannya, pengelolaan air limbah akan dipusatkan di Pluit, dan penentuan tarif pengolahan air limbah yang akan dikenakan masyarakat tergantung dari luas lantai yang dimiliki,” tandasnya. (wok)

Berita Selanjutnya:
Banyak Guru PNS Keluyuran

KRISIS lingkungan yang dialami Jakarta sudah sangat memprihatinkan. Utamanya terkait pencemaran air tanah. Bagaimana tidak, berdasarkan data Badan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News