Franco

Franco
Entrenador Timnas Spanyol Luis Enrique memberikan instruksi. Foto: Twitter@EURO2020

Namun, wasit asal Belanda Leo Horn mengabaikan tanda dari hakim garis tersebut. Ia malah menunjuk titik putih, penalti untuk Real Madrid.

Albert Di Stefano bintang Real mengeksekusi penalti dan akhirnya membawa Real Madrid unggul. Kemenangan kemudian digenapkan Gento pada menit ke-75. Real Madrid menjadi penguasa Eropa untuk kali kedua.

Sejak La Liga dimulai pada 1929 hingga kematian Jendral Franco pada 1975, Real Madrid telah mengoleksi 16 gelar juara. Adapun Barcelona sembilan kali juara.

Gelar terbanyak Madrid diperoleh pada medio 1953 hingga 1975 dengan raihan 16 kali juara. Atau 80 persen gelar La Liga yang diraih Real Madrid berada pada era tersebut.

Di awal kekuasaanya, Jenderal Franco tidak begitu tertarik terhadap sepak bola. Perhatiannya terpusat ketika Spanyol mulai membangun kembali kondisi finansial negaranya pada era 1950-an.

Franco mulai menyadari bahwa sepak bola dapat menarik massa yang besar. Terlebih, pada saat itu sudah mulai digunakan teknologi siaran televisi di Eropa.

Sehingga, partai Final Liga Champions dapat disaksikan tidak hanya di Spanyol, tetapi juga di Eropa.

Kesuksesan Real Madrid di bawah kekuasaan Jendral Franco juga berakibat pada prestasi mereka di Eropa. Dengan sejumlah pemain top, Madrid lima kali secara berturut-turut menguasai Eropa.

Spanyol pernah menjadi juara Eropa dan juga juara dunia. Kejayaan itu sempat hilang, dan Spanyol ingin merebutnya kembali.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News