Free Trade Zone Dinilai Masih Tepat untuk Batam
Minggu, 03 Juni 2018 – 23:23 WIB

Mantan Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Eddy Hussy (kiri). Foto: batampos/jpg
"Kita cuma tinggal dorong saja. Tapi ini semua butuh konsistensi. Orang-orang masih menunggu dan melihat situasi ekonomi," ucapnya.
Di tempat berbeda, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Batam Jadi Rajagukguk mengatakan transformasi FTZ menuju KEK ini menimbulkan kegundahan bagi para pelaku usaha kecil.
"Kegundahan dirasakan pelaku UMKM. Wacana KEK tak hanya dirasa industri besar, tapi berimbas ke mereka," jelasnya.
Jika Batam menjadi enclave karena KEK, maka UMKM akan berada diluar wilayah KEK. Mereka akan dikenakan pajak. Hal ini sangat disayangkan mengingat banyak UMKM yang mendukung industri sebagai subkon misalnya.(yui/leo)
Mantan Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Eddy Hussy mengatakan bahwa Free Trade Zone (FTZ) masih tepat untuk Batam.
Redaktur & Reporter : Budi
BERITA TERKAIT
- Pelindo & Kemenhub Dorong Investasi di Sektor Maritim Lewat Indonesia Maritime Week 2025
- MDI Ventures lewat Amvesindo Ambil Peran dalam Peluncuran Maturation Map
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ini Salah Satu Pilihan Investasi Optimal di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- PSN Rempang Eco City Tak Masuk Perpres yang Diteken Prabowo, Rieke: Batal!