Gagal Masuk Komisi Basah, Wakil Rakyat Menangis

KENDARI –  Idealnya, wakil rakyat menangis ketika melihat rakyatnya sengsara. Tetapi, tidak untuk Dewi Sartika. Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kendari ini menangis sesenggukan, tatkala namanya gagal masih ke komisi "basah" Badan Anggaran (Banggar). Entah apa yang membuat politisi moncong putih itu  sampai harus menangisi kegagalannya.  Yang pasti, sikap kekanak-kanakan Dewi membuat rekan-rekannya sesama anggota dewan tercengang kaget. Sampai-sampai,  Ketua Fraksi PDIP, Alwi cukup sibuk memberikan keterangan meluruskan keganjilan yang dialami anak buahnya yang bernama Dewi Sartika itu.

Dalam keterangannya, Alwi mengaku kaget dengan sikap Dewi Kartika. Pasalnya, kata Alwi, Sebelumnya Dewi juga sudah ikut mengamini kesepakatan FPDIP tentang keanggotaan Banggar  yang akan digilirkan. "Keanggotannya bergantian, masing-masing setahun. Sehingga, semua anggota bisa merasakan menjadi anggota Banggar," kata Alwi. Berdasarkan kesepakatan itu, anggota Banggar dari PDIP dipastikan akan berganti setiap tahunnya.Tujuannya, semua anggota fraksi PDIP terlibat dalam Banggar dengan sistem gilir.

“Ada partai lain seperti Gerindra dan Partai Penegak demokrasi Indonesia atau PPDI. Kita beri penghargaan pada mereka, dengan melakukan sistem bergilir tiap tahun. Jadi, ibu Dewi juga akan dapat nantinya giliran Banggar," kata Alwi. Karena itu, Alwi meminta jika saat ini Dewi belum mendapatkan gilirannya menjadi anggota Banggar tidak perlu menangis. "Hal seperti ini tidak perlu ditangisi. Nantinya, Ibu Dewi juga akan kebagian menjadi anggota Banggar. Tinggal tunggu waktunya saja," kata Alwi dengan nada menenangkan Dewi.

Tidak jelas, apakah keterangan Ketua FPDIP DPRD Kendari Alwi  ini cukup menenangkan Dewi atau tidak. Yang pasti,  sampai berita ini diturunkan belum ada keterangan dari Dewi. Apakah ia masih ngotot ingin tetap berada di Banggar, atau akan terus menangisi nasibnya yang tertunda duduk di Banggar. Yang pasti,  ini akan menjadi preseden buruk bagi citra wakil rakyat. (dri/sam/JPNN)