Gandeng APO, Kementan Bidik Peluang Generasi Muda Garap Pertanian Daerah

Gandeng APO, Kementan Bidik Peluang Generasi Muda Garap Pertanian Daerah
BPPSDMP menggandeng Asian Productivity Organization (APO) untuk mengembangkan minat pemuda pada pertanian. Foto: BPPSDMP

"Melalui lokakarya ini, para peserta diharapkan dapat mengetahui bagaimana melibatkan kembali pemuda di bidang pertanian," ujar dia.

Di samping itu, diharapkan program penyuluhan, pelatihan dan pendidikan dapat membekali pemuda perdesaan dengan keterampilan dan wawasan yang dibutuhkan untuk terlibat dalam pertanian.

"Dan juga mengadopsi pertanian yang ramah lingkungan, serta inisiatif dan pendekatan yang digunakan oleh negara lain dalam menarik pemuda di bidang pertanian," kata Siti.

Perwakilan National Productivity Organization (NPO) Indonesia yang berkedudukan di Kementerian Ketenagakerjaan, Ratna Sari Dewi, menyampaikan apresiasinya kepada pihak BPPSDMP Kementan dan APO Secretariat yang telah menyelenggarakan acara ini.

Menurutnya, merujuk pada Buku Data Produktivitas APO (2020), diketahui bahwa sektor pertanian masih mendominasi di sebagian besar negara Asia-Pasifik, menyumbang 31 persen dari total lapangan kerja pada tahun 2018, diikuti oleh manufaktur sebesar 16 persen dan jasa sebesar 16 persen.

"Mayoritas penduduk berbasis pertanian ini bertempat tinggal di daerah perdesaan, menunjukkan bahwa pertanian merupakan salah satu sumber utama lapangan kerja bagi kaum muda," kata dia.

“Saat ini, pertanian tidak lagi bergantung pada tenaga kerja manual tetapi menggabungkan mekanisasi dengan informasi digital yang real-time," ungkap dia.

Ratna menyebutkan, kaum muda yang mahir digital dapat berkontribusi mengubah pertanian perdesaan menjadi sektor yang lebih produktif dan menarik.

Kementerian Pertanian, melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) dengan menggandeng Asian Productivity Organization (APO) untuk mengembangkan minat pemuda pada pertanian .

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News