Gandeng Praktisi Pangan, UKP Dorong Gerakan Pengurangan Food Loss dan Food Waste

Gandeng Praktisi Pangan, UKP Dorong Gerakan Pengurangan Food Loss dan Food Waste
UKP RI Muhamad Mardiono dalam FGD bertema 'Inovasi Pengolahan Pangan Lokal Sebagai Gerakan Nasional Pengurangan Kehilangan dan Pemborosan Makanan' di Jakarta. Foto: dok UKP

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat persentase sampah makanan sebagai salah satu indikator tujuan pembangunan berkelanjutan ke-12 di Indonesia, pada 2022 meningkat menjadi 41,55 persen dari 39,23 persen pada tahun sebelumnya dengam volume timbulan sampah mencapai 19,45 juta ton (pada 2022).

“Di sisi lain negara kita masih memberikan subsidi BBM kepada masyarakat yang membutuhkan. Hal ini tentunya tidak selaras dengan sila kelima Pancasila yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” katanya.

Fakta-fakta itu kata Mardiono, harus menjadi perhatian banyak pihak untuk meningkatkan komitmen dalam mengurangi hingga setengahnya limbah pangan per kapita global, di tingkat ritel dan konsumen, serta mengurangi kehilangan makanan sepanjang rantai produksi dan pasokan termasuk kehilangan saat pascapanen pada 2030.

Oleh karena itu, Mardiono menginisiasi pertemun dengan para praktisi pangan termasuk perwakilan dari Indonesia Chef Association (ICA), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Food Bank of Indonesia (FOI), islamic Chef en Kulinery Indonesia (ICCI), Asosiasi Chef Halal Indonesia, serta para penggiat pangan lokal.

“Kiprah mereka sangat kita nantikan untuk melakukan inovasi pengolahan pangan lokal sehingga tak perlu lagi ada pangan yang hilang atau terbuang karena diolah dengan efisien dan disukai masyarakat,” pungkasnya. (flo/jpnn)

Pentingnya gerakan pengurangan food loss dan food waste mengingat jika ditinjau secara global sebanyak 1,3 miliar ton makanan terbuang setiap tahunnya.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News