Ganja Bukan Lagi Narkoba di Thailand, Warga Boleh Menanam di Rumah untuk Masakan dan Obat
Kekhawatiran soal korupsi
Sarana Sommano profesor bidang pertanian di Chiangmai University mengatakan bahwa perubahan hukum yang ada tidaklah berarti warga Thailand menerima penggunaan ganja untuk rekreasi.
Dr Sommano mengatakan sistem pendaftaran sekarang ini bagi mereka yang ingin menanam ganja terbuka untuk disalahgunakan.
Walau dia mendukung penggunaan ganja untuk pengobatan tradisional, menurutnya manfaatnya bagi negara secara keseluruhan tidaklah ada.
Dia mengatakan bisnis masih harus membayar untuk mendapat izin guna menanam ganja, dan biaya pendaftaran tidaklah murah dan izin perlu diperbarui.
Korupsi masih jadi salah satu masalah besar di Thailand, yang sekarang berada di peringkat 110 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi tahun 2021 dari Transparency International.
"Jadi siapa yang akan mendapatkan manfaat dari semua ini,." kata Dr Sommano sambil menambahkan bahwa rencana pengawasan terhadap penggunaan dan penyalahgunaan ganja ini di Thailand masih belum cukup jelas.
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News
Di saat Thailand menjadi negara pertama di Asia yang tidak lagi memasukkan ganja sebagai narkoba, Menteri Kesehatannya mempromosikan ganja dengan cara yang tidak konvensional
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Dunia Hari Ini: Presiden Iran Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
- Polda Jatim Menggerebek Rumah Kontrakan di Kertajaya Surabaya, Tepuk Tangan
- Polresta Pekanbaru Gagalkan Peredaran Narkoba Modus Ekspedisi Helm
- Epy Kusnandar Mengalami Depresi & Tekanan Darah Tinggi Seusai Ditangkap karena Narkoba
- VNL 2024: Korea Akhirnya Menang Setelah 31 Pertandingan, Thailand jadi Korban
- Kurir 2 Kilogram Sabu-Sabu dari Malaysia Ditangkap Polda Sumut