Ganjar Diuji Pendeta Gilbert di Depan Umat Kristen, Lulus & Terbukti soal Toleransi
Bakal capres dari koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo itu mengawali jawabannya dengan pengalamannya saat menjadi gubernur Jawa Tengah.
Menurut Ganjar, dirinya pernah didatangi pihak yang mengeluhkan izin pendirian gereja. “Tidak bisa selesai meskipun sudah diurus selama 22 tahun,” tutur Ganjar mengutip umat Kristen yang menemuinya.
Menantu kiai Nahdlatul Ulama (NU) di Purbalingga, Jateng, itu pun langsung turun tangan melakukan lobi atau pendekatan. Ganjar juga melibatkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jateng.
“Akhirnya bisa ketemu persoalannya, dirembuk dan selesai. Sekarang mereka (umat Kristen di Jateng) bisa beribadah dengan tenang," ujar Ganjar.
Suami Siti Atikoh itu juga menyampaikan cerita lain, yakni soal warga Buddhis yang harus membayar saat hendak beribadah di Candi Borobudur.
Ganjar pun mencoba mencari solusi agar para Buddhis tidak membayar untuk beribadah di candi Buddha itu. Solusinya ialah membuat satu tempat khusus ibadah Buddhis di kawasan Candi Borobudur.
Menurut Ganjar, keluhan serupa juga datang dari umat Hindu yang hendak beribadah di Candi Prambanan. Ganjar pun turun langsung untuk menyelesaikan persoalan.
Solusinya juga menyediakan satu tempat khusus untuk umat Hindu beribadah di Prambanan. "Semua itu sudah saya lakukan, bukan hanya janji," kata Ganjar.
Ganjar Pranowo memukau ratusan umat Kristen yang menghadiri deklarasi Relawan Damai Sejahtera (REDS) pimpinan Olly Dondokambey di Jakarta Pusat..
- PDIP Beri Ganjar Tugas Baru di Pilkada Serentak 2024
- Menjawab Prabowo, Ganjar: Yang Bekerja Sama Bisa Mengganggu
- Soal Jagoan PDIP di Pilkada Jateng 2024, Ganjar Berkata Begini
- Zulhas Sebut Kemenangan Prabowo-Gibran Bukan Didasari Bansos, PDIP Singgung Putusan MK
- Zulhas Sebut Prabowo-Gibran Dipilih karena Dicintai Rakyat, Bukan Bansos
- Gerindra Respons Pernyataan Ganjar Pranowo soal Politik Akomodasi