Ganjar: Jangan Sampai Ditangkap Polisi

Ganjar: Jangan Sampai Ditangkap Polisi
Gubernur Ganjar Pranowo saat menjadi narasumber dalam acara bertajuk Gerakan Literasi Digital 2021 Indonesia #MakinCakapDigital secara virtual, Sabtu(28/8/2021).

"Maka kalau ada yang ikut follow IG saya, terus kemudian jadi subscibe YouTube saya, itu kita coba. Saya coba untuk memberikan hal baru yang menyenangkan, lucu dan edukatif sehingga menggunakan medsos menjadi manfaat bukan cari musuh, enggak bikin orang marah, enggak bikin orang baper, tidak mem-bully dan baik hati," ujarnya.

Meski begitu, Ganjar mengaku dia juga pernah menjadi target sasaran hoaks. Misalnya ketika pernyataannya untuk sekolah yang libur selama dua minggu diubah oleh oknum tak bertanggung jawab.

"Saya punya dan pernah di-hoaks. umpama contoh Kominfo Jateng. Saya penah meliburkan sekolah dua minggu, ditulisnya itu yang libur pabriknya. Geger nggak sih para buruh? Geger semuanya. Bahkan saya bilang ketika kemudian kita mesti di rumah saja, yang ada adalah gowes saja karena saya suka gowes. Wah saya dibully ramai-ramai. 'ini gubernur nggak jelas, di tengah pandemi malah ngajarin nggak bener' karena hoaks. bahaya ya," ujar Ganjar panjang lebar.

Untuk mengatasinya, Ganjar juga membuat platform yang melibatkan masyarakat sebagai siber hoaks. Yakni melalui Laporgub.

Selain itu, ada juga platform antihoaks lainnya seperti Mafindo, Aduan Konten, Patroli Siber hingga Misslambehoaks.

Peran masyarakat penting, kata Ganjar, sehingga pihak terkait bisa segera melakukan kroscek dan menyebarkan informasi yang bener sehingga masyarakat terhindar dari hoaks.

"Maka peringatannya adalah mari kita saring dulu sebelum sharing (berbagi informasi), agar kemudian kita bisa membikin semuanya senang dan medsos ini menjadi bermanfaat," pungkasnya. (flo/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Gubernur Ganjar Pranowo mengaku dia juga pernah menjadi target sasaran hoaks di media sosial.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News