Ganyang Malaysia
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Konfrontasi selesai, tetapi rebutan perbatasan masih sering terjadi.
Saling klaim kedua negara sering memunculkan pertikaian diplomatik.
Pernyataan Mahathir Mohammad yang mengklaim bahwa Kepulauan Riau adalah bagian dari Malaysia menjadi bukti bahwa sisa-sisa pertikaian itu masih belum benar-benar sirna, dan setiap saat bisa saja muncul menjadi konflik baru.
Dalam sebuah pertemuan di Selangor yang diselenggarakan oleh organisasi non-pemerintah ‘’Kongres Survival Melayu’’ dengan tajuk ‘’Aku Melayu, Survival Bermula’’ Mahathir mengatakan bahwa Kepualauam Riau adalah wilayah Malaysia karena bagian dari Tanah Melayu.
Mahathir juga menyebut Pulau Batu Puteh yang sekarang menjadi wilayah Singapura sebagai wilayah Malaysia.
Pernyataan Mahathir ini memantik berbagai macam reaksi di Indonesia.
Pemerintah Indonesia belum mengeluarkan pernyataan resmi, tetapi kantor Kepala Staf Kepresidenan (KSP) menganggap pernyataan itu adalah pernyataan pribadi yang tidak mewakili kebijakan resmi Kuala Lumpur.
Bisa saja pernyataan ini tidak mewakili sikap resmi pemerintah Malaysia, tetapi Mahathir adalah mantan perdana menteri yang paling berpengaruh dalam sejarah Malaysia.
Pernyataan Mahathir Mohamad memantik berbagai macam reaksi di Indonesia. Indonesia harus serius menanggapinya.
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Amnesty International: Praktik Otoriter dan Pelanggaran HAM Menguat di Indonesia
- Menteri Karding Siapkan Strategi soal Lonjakan Pekerja Migran Ilegal ke Myanmar-Kamboja
- Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial
- Merespons Kebijakan Dagang Trump, Syahganda Nainggolan: Sikap Independen Indonesia Sudah Tepat