Gara-gara Manipulasi APBN, Presiden Brasil Dicopot

Gara-gara Manipulasi APBN, Presiden Brasil Dicopot
Dilma Rousseff. Foto: AFP

"Saya tidak bilang ini pekerjaan mudah karena kita memiliki hampir 12 juta penganggur di negara ini. Itu adalah angka yang menakutkan,” terang Temer di hadapan kabinet yang dipimpinnya. Tingginya angka penganggur tersebut sempat membuat penduduk Brasil turun ke jalan dan menyerukan mosi tidak percaya terhadap pemerintah. 

Temer juga harus berjuang keras untuk mengambil hati rakyat Brasil. Sebab, pendukung Rousseff masih tinggi. Setelah pelengseran, banyak pendukung Rousseff yang turun ke jalan. Beberapa sempat bentrok dengan pihak kepolisian. Polisi di Sao Paulo bahkan sampai menyemprotkan gas air mata. Ratusan orang di Rio de Janeiro lebih tenang. Mereka hanya mengibarkan bendera dan meneriakkan keinginan agar Temer hengkang dari posisi presiden. (reuters/afp/bbc/cnn/sha/c11/any)

Perjalanan Dilma Rousseff

• Pada 1 Januari 2011 terpilih menjadi presiden perempuan pertama di Brasil. Lalu terpilih lagi pada 26 Oktober 2014.

• Maret–April 2015 jutaan penduduk Brasil turun ke jalan menuding Rousseff terlibat skandal korupsi Petrobras.

• Pada 7 Oktober 2015 Pengadilan Akuntansi Federal Brasil menemukan adanya rekayasa pembukuan APBN. Rousseff diduga melakukan hal tersebut agar pemerintahannya terlihat baik dan dirinya bisa terpilih pada periode kedua.

• Pada 2 Desember 2015 presiden Chamber of Deputies (setara Majelis Rendah, Red) setuju untuk memulai proses pemakzulan Rousseff.

• Pada 11 Desember 2015 Rousseff mengajukan petisi kepada Mahkamah Agung untuk menghentikan proses pemakzulan.

BRASILIA - Dominasi Partai Pekerja di Brasil runtuh. Dilma Rousseff, dilengserkan sebagai presiden. Rabu lalu (31/8) senat memutuskan bahwa Rousseff

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News