Garap Soundtrack Bentuk Kepedulian

Dwiki Dharmawan-Ita Purnamasari Terlibat Layar Lebar

Garap Soundtrack Bentuk Kepedulian
Ita Purnamasari mendampingi sang suami, Dwiki Dharmawan. Foto: Raka Deny/JP
JAKARTA – Meski seorang musisi, Dwiki Dharmawan sangat peduli terhadap dunia film. Di tengah kesibukannya membawa budaya dan musik Indonesia keliling dunia, suami Ita Purnamasari itu selalu berhasrat untuk terlibat dalam produksi film.

Salah satu caranya ialah menggarap ilustrasi musik atau soundtrack film. Menurut Dwiki, sesibuk apa pun, selalu ada waktu untuk mengerjakannya. ”Saya ini musisi yang peduli dengan kemajuan film Indonesia. Saya selalu serius dan berusaha memberikan yang terbaik untuk film,” ujarnya.

Salah satu contohnya terjadi ketika mengerjakan ilustrasi musik sekaligus soundtrack film Syahadat Cinta garapan sutradara Gunawan Paggaru. ”Saya hanya punya waktu dua bulan untuk menggarapnya. Akhirnya, orkestranya saya kerjakan di Beijing dan Australia,” jelas pria yang pada 26 Agustus nanti akan memperkenalkan angklung ke Jerman tersebut.

Yang terpenting, lanjut Dwiki, saat bekerja dirinya sudah memegang skenario, draf cerita, dan novel asli Syahadat Cinta. Sebab, film bergenre religi itu diadaptasi dari novel karangan Taufiqurrahman Al-Azizy.

 ”Sebenarnya, mengerjakan ilustrasi musik untuk film merupakan kesempatan untuk eksplorasi lirik dan musik lebih maksimal,” katanya setelah jumpa pers film Syahadat Cinta di Setiabudi Plasa, Jakarta. Dwiki berharap agar sentuhan musiknya pada sebuah film bisa membawa khazanah baru.

Sebelum di Syahadat Cinta, Dwiki mengerjakan musik untuk tiga film Garin Nugroho: Cinta dalam Sepotong Roti (yang membawanya meraih Piala Citra 1991), Rembulan di Ujung Dahan, dan Rindu Kami Padamu. Lalu, film Deddy Mizwar, Ketika, dan film yang belum lama dirilis, Mei.

Pada soundtrack Syahadat Cinta, Dwiki mengajak beberapa penyanyi, termasuk istrinya, Ita Purnamasari. Dia menyanyikan satu lagu berjudul Cintaku yang Terakhir. ”Ada satu lagi, tapi nggak ada liriknya, hanya musik. Lagu utuhnya untuk nanti, album the best saya,” ujar Ita.

Ita memang akan kembali ke industri musik Indonesia setelah beristirahat sejak 2002. Oktober mendatang, dia akan merilis album kumpulan single terbaik berjudul Kembali untuk Terbaik. ”Selama ini, saya sering tampil off air dan setiap ketemu orang pasti ditanyakan kapan rilis album lagi. Ini langkah awal. Ada tiga lagu baru dan sisanya lagu lama. Tahun depan mau rilis satu album utuh,” terangnya. (gen/tia)
Berita Selanjutnya:
Aditya Putri Niat Berjilbab

JAKARTA – Meski seorang musisi, Dwiki Dharmawan sangat peduli terhadap dunia film. Di tengah kesibukannya membawa budaya dan musik Indonesia


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News