Gas Natuna Tunggu Insentif

Gas Natuna Tunggu Insentif
Gas Natuna Tunggu Insentif
JAKARTA - Kontrak kerja sama pengembangan Blok East Natuna di Kepulauan Riau hingga kini masih belum mendapat lampu hijau. Gara-garanya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih menunggu skema insentif dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

           

Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini mengakui bahwa keputusan untuk memberikan insentif kepada suatu sektor bukanlah hal yang gampang. Itu memerlukan pertimbangan secara menyeluruh. "Tidak terlalu mudah bagi Kemenkeu melepas insentif karena ini bisa mengurangi pendapatan negara," ujarnya di Jakarta akhir pekan lalu.

          

Pihaknya mengaku sudah memberi sejumlah masukan dan pertimbangan kepada konsorsium pengelola Blok East Natuna agar insentif mudah dikabulkan Kemenkeu. "Insentif ini penting karena akan memengaruhi keuangan konsorsium untuk membuat infrastruktur penyalur gas," sebutnya.

Sebagaimana diwartakan, untuk menyalurkan gas, konsorsium bisa memilih antara membuat jaringan pipa atau mengubah gas menjadi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG). Jika menggunakan pipa biaya akan lebih murah dibanding LNG. Namun, penggunaan pipa mempersulit mobilitas gas.

JAKARTA - Kontrak kerja sama pengembangan Blok East Natuna di Kepulauan Riau hingga kini masih belum mendapat lampu hijau. Gara-garanya, Kementerian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News